chap 18

3.9K 411 102
                                    

Yooo... Mimi hadir kembali...

Langsung aja lah ya..

Moga wp gak erorr lagi 😊😊😊🤭🤭🤭

******

"Park Chanyeol..."

Deg...

Jantung Ny. Byun dan Jimin berdetak kencang.

"Kalian kenal dengan Park Chanyeol kan, jim..baek???" Tanya Ny. Jeon

"Alasan kau menangis semalam dan tadi, apa karena paman chanyeol, jim???" Yoongi bertanya

"Chanyeol hancur saat kau menyerah, ayahnya meninggal karena di bunuh oleh keluarga Lee. Ny. Park saat ini lumpuh tak bisa berbuat apapun karena diberi obat pelumpuh syaraf hingga over dosis. Dan saat ini sedang di rawat di rumah sakit milik keluarga Jeon. Bahkan Jung ahjuma mengatakan si ular lee itu sedang mencari dirimu, karena sampai saat ini Chanyeol tak bisa melupakan mu. Bahkan Lee sunbin membohongi Seluruh keluarga Park tentang putrinya si Park yeri. Padahal Chanyeol tau kalau sunbin tak bisa hamil karena rahimnya sudah diangkat...dan lee sunbin itu mencarimu karena dia mengira kau yang membuat Chanyeol tak pernah mau menerima dirinya.. Baek" ny. Byun tak bisa berucap apapun karena mendengar fakta yang sangat amat mengejutkan bahkan Jimin juga tak bisa berkata apapun.

"Bunda...menurut aku, ada baiknya bunda bertemu dengan ayahnya Jimin. Karena keselamatan kalian berdua juga sedang dalam bahaya.." ujar Yoongi pada Ny. Byun

"Baek... Chanyeol sangat menginginkan bertemu denganmu juga dengan Jimin. Wajahnya terlihat bahagia saat jung ahjuma mengatakan kalau kau sedang hamil saat menyerah dulu.." sambung Ny. Jeon

"Bahkan Jimin sudah bertemu dengan ayahnya beberapa kali, tapi dia harus menahan rindu untuk memeluknya, karena memikirkan dirimu Baek.." ujar Ny. Jeon seakan tau apa yang Jimin rasakan.

"Hiks..hiks..bun, ayah....hiks.. hiks..hiks..ayah, bun..hiks..hiks.." Jimin menangis sambil menyebut sang ayah dan Ny. Byun hancur mendengar tangisan penuh kerinduan itu.

"Jimin....bunda..." Ny. Byun tak bisa berucap apapun, cukup sudah dia menyiksa batin putri kesayangan nya. Walaupun dia tak lagi bisa bersama dengan namja yang sangat amat dia cintai. Paling enggak Jimin masih butuh kasih sayang seorang ayah.

"Hah...eon, bisakah aku dan Jimin bertemu dengan Yeolli..maksud aku, Park Chan Yeol...??" Jimin menatap sang bunda dengan binar bahagia, apalagi saat Ny. Jeon menganggukkan kepala.

"Kita kerumah ku sekarang, aku akan menghubungi Chanyeol agar datang ke sana...kajja, Jimin...kajja"

"Nyonya...aku boleh mandi dulu...aku..aku" Jimin terlihat gugup dan bahagia dalam satu waktu

"Pergilah, akan eomma tunggu, kau juga Baek...paling tidak, pakaian yang nyaman untukmu" ibu dan anak itu berjalan memasuki kamar masing-masing, sedang yoongi dan Ny. Jeon menunggu dengan sabar

"Eomma..tentang Lee sunbin itu...kalau rahimnya sudah diangkat, bagaimana dia bisa memiliki anak???" Tanya Yoongi penasaran.

"Akan kita tanyakan pada pamanmu nanti. Eomma juga belum sempat menanyakan perihal itu"

"Baiklah eomma..."

Lima belas menit berlalu, terlihat Jimin yang berpenampilan simple dan sederhana, begitupun demgan Ny. Byun yang terlihat lebih fresh setelah bersih-bersih diri.

"Kajja...yoong" Yoongi merangkul Jimin sedang Ny. Jeon merangkul Ny. Byun.

Jantung Jimin dan Ny. Byun berdetak tak tenang, Jimin terlihat sangat bahagia. Karena dia akan bertemu dengan sang ayah. Bisa memanggil ayah tanpa memanggil tuan, bisa memeluk ayahnya tanpa harus menahan diri.

kepercayaan..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang