Yossshhhh...
Langsung kan saja lah ya...
******
"Besok, kalian datanglah kerumah. Kebetulan hari minggu kan, aku dan noona mu ingin berbicara..." Ujar Tn. Jeon kepada Tn. Park saat ayah Jimin itu berpamitan untuk pulang.
"Baiklah Hyung, juga..maafkan aku. Karena aku acara noona jadi berantakan.." ujar Tn. Park pada Ny. Jeon.
"Tak masalah, hanya masalah kecil saja. Tak usah kau pikirkan. Jaga Baekki..oke" Ny. Jeon memeluk Ny. Byun erat
"Pasti noon..kami pulang dulu nde..em, Jimin???" Tn. Park menoleh ke sekitar, tak ada putri kecilnya itu terlihat. Malah yang ia lihat, Hoseok yang asik menggoda Rose. Dasar si kuda gercep juga ternyata.
"Jungkook tadi mengatakan pada kami, dia yang mengantar Jimin...tenang aja, anak kami itu pernah bodoh, tapi sekarang udah pintar kok.." ujar Ny. Jeon lagi
"Ahahah..baiklah noon. Kami pulang dulu, malam hyung..noon" Tn. Park berpamitan pada Tn dan Ny. Jeon
"Eonni..oppa..aku pulang nde.." Ny. Byun memeluk Ny. Jeon singkat.
"Pulang lah.. nikmati waktu berdua kalian.." ujar Tn. Jeon entah dengan maksud dan alasan apa ia berkata seperti itu.
Mobil milik Tn. Park tak lagi terlihat, pasangan Jeon itu berjalan masuk kedalam aula hotel itu lagi
"Nyonya... Jungkook oppa mana???" Tanya Nayeon dengan tatapan dibuat sememelas mungkin.
"Gak tau, paling udah pulang ke apartemen nya.." jawab Ny. Jeon dengan ketus.
"Lalu, aku pulang dengan siapa???" Ujar nayeon lagi.
"Kau tadi berangkat dengan kami kan..??? Berarti pulang pun dengan kami. Gak usah berharap Jungkook mengantar mu...aku gak akan biarin itu terjadi" ujar Ny. Jeom dengan raut tak suka
"Tapi..aku mengandung anaknya.." ujar Nayeon lagi
"Sampai aku tau anak itu bukan anak Jungkook...aku akan diam, tapi saat semua tebakan aku benar..kau akan aku lempar ke penjara.." nayeon terlihat gugup dan itu sangat kentara, membuat Ny. Jeon semakin yakin saja.
******
Namja bermarga Jeon ini asik memandang wajah seorang yeoja bermarga Park yang telah menawan hatinya.
"Chim..." Jimin sontak menoleh
"Cieee...nerima dia, aku panggil chim..uhuuuyy" Jimin menatap Jungkook sebal. Bukan sekali dua kali namja jeon itu menggodanya.
"Oppa...kapan kita jalan???"
"Jalan??? Kemana??? Aku sih hayuk aja..ke altar juga aku siap.." jawab Jungkook.
"Maksud aku jalan pulang kerumah...ini sudah terlalu malam" ralat Jimin.
"Oh..pulang kerumah toh... sekarang dong.." jawab Jungkook lagi. Tapi mesin mobil masih mati.
"Oppa...jalan" Jungkook tersenyum karena wajah Jimin yang menggemaskan jika yeoja itu sedang kesal.
"Siap, Ny. Jeon..."
Blushhh...
"Aku park...kalau oppa lupa" ujar Jimin dengan wajah memerah.
"Soon..kau akan aku ubah menjadi Jeon..." Ujar Jungkook. Mesin mobil sudah hidup, dan perlahan mobil itu meluncur di jalanan yang tak pernah sepi itu. Seoul adalah kota yang tak pernah istirahat oke..
"Chim..." Oke kali ini Jimin gak akan terperangkap.
"Lah..kok gak di saut, chim...??? Chimchim???" Jimin masih keukeuh dengan matanya menatap lurus kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
kepercayaan..
Romanceyeoja mungil yang sangat membenci namja yang merupakan ayah kandungnya, karena sakit yang diderita oleh sang ibu. membuat dia tak pernah percaya dengan yang namanya namja. yeoja itu, Jimin. dia yeoja yang kuat karena dia belajar dari sang ibu, Byun...