******
Jimin menatap Jungkook dengan tatapan yang sangat Jungkook sukai mulai saat ini. Tatapan lembut yang membuat jantung Jungkook berhasil bekerja dua kali lipat dari biasanya, bahkan ia tak pernah merasakannya saat bersama Nayeon dulu.
Jimin bingung untuk berucap apa disaat Jungkook hanya menatapnya lekat.
"Taetae..."
"Kenapa dengan sahabatmu itu??, aku jadi curiga jim.. jangan-jangan kau menyukai Sahabat mu itu ya..eum???" Jungkook menatap Jimin dengan tatapan curiga.
Yeoja mungil itu terlihat terkejut akan pertanyaan Jungkook..
Blushhh...
Jungkook malah tersipu malu saat Jimin perlahan menampilkan senyumnya dan tak lama yeoja mungil itu tertawa dengan gaya yang sama dengan ibunya dirumah, menutupi bibirnya dengan punggung tangan. Lalu manik bulan sabit Jimin menghilang dan hanya berbentuk garis saja. Sangat cantik, membuat Jungkook malah tersipu malu.
"Ahahahahha...kau lucu oppa...aku tak mungkin menyukai Taetae... jelas-jelas yoongi eonni adalah calon istrinya..ahahahah.. Taetae itu seperti kakak untukku...kkk aku menyayanginya sebagai kakak..tak lebih..." Jawab Jimin
Jimin masih betah tertawa disaat Jungkook menatap dirinya lekat.
"Ekhem... oppa???"
"Emmm... Jimin..kau sangat indah saat tertawa.." tangan Jungkook mengelus pipi jimin dengan lembut. Membuat yeoja itu terlihat tersentak. Tapi tak ada penolakan dari nya.
"Ah..mianhae....aku lancang, maafkan aku..." Jungkook sadar akan perbuatannya dan menarik dengan cepat tangannya dari pipi gembil Jimin.
"Kajja..ini sudah malam, aku antar kerumah saja nde..." Jimin mengangguk juga menundukkan kepala, ia menyembunyikan rona merah di pipinya, karena ulah namja jeon tersebut.
*********
"Selamat malam oppa, dan.. terimakasih sudah mengantar ku pulang..." Ujar Jimin sebelum dia melepaskan seltbelt dari tubuhnya.
"Nde..selamat malam juga, Jim..." Baru saja jimin akan membuka pintu mobil itu, tangannya ditangkap oleh Jungkook.
"Mulai saat ini, kau harus bisa terbiasa dengan sikapku yang akan sangat terlihat mengejarmu, jim..." Jimin mengangguk dua kali tapi tak berani menatap Jungkook langsung, tangan namja jeon itu terangkat dan menghilang kan rasa hangat ditangan mungil Jimin.
Yeoja park itu turun dari mobil dan Jungkook pamit lalu menghilang dibalik gelapnya malam.
Yeoja mungil itu berjalan memasuki rumah sederhana yang ia dan ibunya tempati.
"Aku pulang..." Jimin memasuki rumahnya dan mendapati sang ibu yang asik menonton acara televisi.
"Oh.. Jimin, sudah pulang??? Jam berapa ini??? Omo jam delapan??? Lembur kah???" Ny. Byun menghampiri sang anak
"Bunda lupa ya, aku kan ada proyek tadi"
"Ah..ya bunda lupa, ya sudah..gih mandi, biar kita makan malam ya...palli..palli" Jimin mengangguk dan berlari menuju kamar miliknya.
*******
"Aku pu-lang....." Jungkook terkejut melihat sang ibu dan ayahnya yang menatap dirinya dengan tatapan tajam, lalu Jungkook juga melihat seorang yeoja yang duduk dengan angkuhnya di hadapan kedua orang tuanya.
"Nayeon.???? Apa yang kau lakukan disini???" Jungkook menatap heran dengan kedatangan nayeon, mantan tunangannya.
Drap..drap..drap...
KAMU SEDANG MEMBACA
kepercayaan..
Romanceyeoja mungil yang sangat membenci namja yang merupakan ayah kandungnya, karena sakit yang diderita oleh sang ibu. membuat dia tak pernah percaya dengan yang namanya namja. yeoja itu, Jimin. dia yeoja yang kuat karena dia belajar dari sang ibu, Byun...