chap 3

4.3K 395 56
                                    

Yoooo ...mimi datang lagi.

Langsung aja lah ya....

******


Sudah sebulan, Jimin bekerja. Dirinya mulai terbiasa dengan keributan divisinya itu.

Beberapa kali ia diajak untuk melihat jalannya rapat jika divisi mereka turut andil. Untuk belajar kata mereka.

Dan beberapa kali pula jae Hyun berusaha mendekat. Tapi namja kim langsung menyembunyikan tubuh Jimin di balik tubuh tegapnya, juga Joshua dan vernon merapatkan tubuh mereka dengan sigap. Jeonghan dan Lisa menatap jae Hyun tajam, seakan menatap penuh ancaman.

Jimin akan selalu didampingi Mingyu atau vernon jika harus mengantar berkas ke divisi yang lain. Dan para karyawan yang lain paham dengan tingkah namja dari divisi pemasaran.

Cklek...

"Jimin mau kemana???" Tanya Mingyu sigap.

"Mau ke toilet oppa...sebentar aja kok" ujar Jimin. Mingyu bingung karena tak ada yeoja yang didalam ruangan. Pada pergi untuk mengurus berkas. Hanya dia dan Jimin serta scoup saja yang tinggal.

"Duh...gimana nih??" Mingyu bingung sodara-sodara

"Tak apa oppa, aku bisa sendiri...." Jimin keluar dari ruangan dan Mingyu hanya bisa menatap bingung kearah pintu yang tertutup.

"Oke..hanya toilet..oke, tak apa... Jimin akan baik-baik saja..." Mingyu kembali fokus dengan layar komputernya.

Tanpa terasa sudah lewat setengah jam dan Mingyu belum sadar akan waktu.

Cklek...

Tap..tap..tap...

"Gyu... Jimin mana???" Tanya jeonghan.

"Hah!!!!!! Ya Tuhan...udah berapa lama ini...!!!" Mingyu bukannya menjawab malah menatap jam di pergelangan tangan.

"Ya Tuhan....jimin!!!" Mingyu langsung berlari menuju keluar dan diikuti oleh jeonghan juga Rose

"Ada apa gyu!!!! Jimin mana!!?!!"

"Aduh, noona...tadi Jimin ijin ke toilet, alu mau antar tapi dia bilang gak apa-apa dia sendiri...."

"Apa!!!!" Jeonghan dan Rose terkejut bukan main...

"Ya Tuhan... Jimin...!!!"

Bruk...

Brak...

"Keparat kau jae!!!!!"

Buk...bak..buk...bak...buk....

Jimin side.

Yeoja mungil itu berjalan dengan tenang menuju toilet yang ada di ujung koridor. Sesekali dia menyapa karyawan yang berpapasan dengannya.

Wajah manis dan cantik miliknya sudah menjadi buah bibir disatu kantor, banyak namja yang meliriknya tapi tak ada yang berhasil. Bahkan ada beberapa namja yang menembak dirinya, tapi mendapatkan penolakan langsung.

Apa ada yang benci dirinya. Pasti ada, tapi mereka tak memperlihatkan langsung.

Jimin memasuki toilet dan menuju salah satu bilik, dia harus cepat karena dia masih dan semakin tak nyaman jika namja jung itu masih ada dikantor ini.

Klek...

Deg....

Jimin menatap luris kedepan. Namja yang harusnya dia hindari ada didepan nya saat ini. Di toilet wanita.

"Hai.. Jimin.... akhirnya kita bisa berduaan juga ya..."

Splashh...

Tangan jae Hyun di tepia kasar oleh Jimin.

kepercayaan..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang