chap 8

4K 380 76
                                    

Yo... Mimi datang yooo....

Langsung aja kan ya...

Hayo...para backingan nya si anak itik Park Jiminie...mana jempolnya.....

*******

Jimin side.

Yeoja bermarga Park yang berhasil membuat jae Hyun terdepak dari perusahaan multi internasional yang berpusat di seoul itu, saat ini sedang fokus bekerja. Bahkan dirinya tak sadar sudah waktunya makan siang.

"Manis...ayo, makan dulu. Itu dilanjut nanti aja loh" Jimin langsung menoleh dan menatap yeoja bermarga Manoban dengan tatapan penuh tanya.

"Udah waktunya istirahat loh...kajja, kita makan dulu..isi tenaga dulu nanti baru kita lanjutkan lagi..." Seakan lisa paham akan tatapan yang diberikan Jimin padanya.

"Udan masuk jam makan siang, eon???"

"Hadeeehhh...udah dong, manis. Makanya aku mengajak dirimu...kajja" lisa

"Aku bawa bekal, eon. Aku makan disini aja.."

"Enggak ya jim. Untuk hari ini, kau harus ikut kami makan di kantin. Itung-itung untuk cuci mata, gak sakit apa mata gak ada suasana yang berbeda..kajja" bukan lisa yang berucap tapi Joshua.

"Tapi oppa...aku"

"Ayok jim, kita makan dikantin...entar aku traktir deh makan apa aja" scoup pun mengajak Jimin

"Oppa...aku bawa bekal"

"Kita barteran..kajja..kajja..." Jimin mau tak mau akhir mengikuti permintaan mereka. Dan anak-anak divisi pemasaran akhirnya makan dikantin setelah sekian lama makan diruangan.

Dan kantin terlihat mulai ramai. Karena jam makan siang yang memang sudah masuk.

Kantin diperusahaan ini terlihat unik, karena dibatasi oleh sekat-sekat dan tertulis divisi masing-masing. Jadi tak takut tak dapat meja.

Semua pesanan sudah tertata rapi di meja, mereka bersiap untuk menyantap makan siang mereka.

"Selamat siang... boleh saya gabung???" Ujar seseorang dan membuat mereka mematung. Bagiamana tidak. Ibu dari atasan tertinggi mereka ada disini... Ny. Jeon aka Kim Jaejoong ada di area mereka.

"Silahkan nyonya..silahkan.." ujar scoup dan mereka langsung bergeser agar sang nyonya bisa mendapatkan tempat. Dan Ny. Jeon duduk tepat didepan Jimin

"Kau bawa bekal sayang???" Tanya Ny. Jeon dengan sangat antusias

"Iya nyonya..." jawab Jimin dengan nada lembut dan penuh hormat

"Uugghh...kau menggemaskan..jangan panggil nyonya..plis, panggil eomma.." pinta Ibu dari Jeon Jungkook.

"Eomma..eomma membuat Jimin tak nyaman tau gak sih.." ujar namja bermarga kim

"Gyu...di sangat menggemaskan... eomma menyukaimu.. Jimin..ayo sayang, panggil eomma..plis..." Mingyu geleng kepala melihat tingkah ibu dari sahabatnya

"Eomma.. perlahan-lahan loh..jangan nge-gas gitu dong..." Ujar Mingyu lagi

"Ishh..iya deh..iya deh.. Jimin harus belajar memanggil eomma ya cantik..."

"I..iya..nyonya..." Senyuman dari Ny. Jeon yang jarang terlihat kini terlihat jelas. Mingyu memperhatikan ibu dari sahabatnya itu dengan lekat. Bagaimana bisa Ny. Jeon yang sangat selektif itu bisa begitu gampangnya suka dengan Jimin.

"Kenapa Gyu, natap eomma begitu banget???" Ny. Jeon sangat peka ternyata.

"Heran aja eomma. Eomma kok bisa dengan cepat menyukai Jimin??? Bahkan aku yang sahabat Jungkook aja, lama baru bisa eomma terima..eomma sangat selektif untuk dekat dengan seseorang.. " tanya Mingyu langsung, dan semua pasang kuping walau tangan dan mulut masih bekerja untuk memasukkan makanan dan juga mengunyah makanan.

kepercayaan..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang