kepercayaan..

chap 10

Langsung kan saja...

Jangan lupa voment nya nde...

*****

"Bunda...."

"Ya sayang????"

"Bunda tau gak, soal Taehyung yang dijodohin sama mama jinnie ???" Yang ditanya menatap si penanya dengan tatapan bingung, lalu tak lama ia menggeleng kam kepalanya.

"Tau darimana, jim???" Tanya sang bunda.

"Taetae sendiri yang cerita ke aku, tapi awalnya aku yang buka percakapan, soal nya lisa eonni punya insting gitu kalau taetae lagi ada sesuatu sama yeoja.."

"Hem..terus, Taehyung cerita gimana???" Tanya sang bunda

"Bunda ingat gak, waktu hari pertama aku kerja. Taetae bilang harus cepat pulang karena ada tamu dirumah mereka???" Anggukan dari Ny. Byun

"Disaat itu, bun. Katanya mereka masih masa perkenalan. Tapi kata taetae, keinginan orangtua mereka. Taetae sama yeoja itu harus bisa nikah..bun" jelas Jimin

"Ooohhh...semoga mereka berjodoh. Dan semoga mereka langgeng, Taehyung itu anak yang baik, bunda harap calonnya juga baik seperti nya.." Ny. Byun mengingat namja kim yang selalu ada untuknya dan Jimin. Bukan hanya Taehyung saja. Tapi seluruh keluarga Kim.

"Aku juga harap seperti itu, bunda..." Ujar Jimin tulus.

"Lalu...anak bunda ini, udah ada kekasih belum???" Ny. Byun menjawil hidung mungil jimin. Tapi tampaknya pertanyaan yang dilayangkan oleh Ny. Byun salah.

Karena kini wajah Jimin terlihat datar.

"Tak akan ada yang seperti papa Namjoon dan juga Taehyung." Jawab Jimin sungguh diluar perkiraan Ny. Byun

"Aku hanya bisa percaya mereka berdua, bun. Dan selebihnya aku hanya menganggap namja itu sekedar kenal" jawab Jimin ketus

"Lalu, bagaimana dengan oppa-deul yang selalu menjagamu...??? Apa mereka juga hanya sekedar kenal...jim???" Tanya Ny. Byun dengan suara lirih

"Mereka berbeda, bun. Mereka oppa-deul ku...gak lebih" jawab Jimin lagi. Binar manik bulan sabit Jimin terlihat memudar.

"Sayang, jangan dikarenakan nasib bunda. Kau tak ingin mengenal namja..putri bunda ini cantik, mungil, menggemaskan..pasti diluaran sana ada satu dari beribu namja yang akan mencintai mu tulus dan menyayangi mu..." Pujuk Ny. Byun

"Bunda...boleh aku bertanya???"

"Tanya apa sayang... tanyakan saja.."

"Siapa namja itu??? Kenapa dia begitu kejam meninggalkan kita berdua...apa alasan dia membuat bunda membesarkan aku sendirian???" Ny. Byun tersentak. Tak mengira putri kesayangan nya akan bertanya hal itu.

Tapi kembali ke dirinya, sudah saatnya sang putri tau kebenarannya.

"Selama bunda cerita, jangan di potong ya???" Jimin mengangguk

"Dia...namja itu....ayahmu, seorang pewaris perusahaan..bunda kenal dengannya saat masih kuliah..bunda yang mahasiswa beasiswa berkenalan dengan pangeran kampus yang lahir dengan sendok mas ditangannya. Ibaratnya pangeran dan dayang. Kasta yang sangat jauh berbeda, hubungan kami dari awal tak disetujui keluarga nya, tapi ayahmu tetap keukeuh mempertahankan bunda. Bahkan kami menikah tanpa restu mereka. Bunda yang dibutakan cinta mengikuti semua rencana ayahmu. Kami bahkan pindah dari seoul ke Ilsan dan disana kami hidup bahagia.

Tapi..gak berjalan lama sayang, bunda yang besar di keluarga sederhana, dengan pekerjaan hanya pegawai biasa, dipecat tanpa pesangon. Rumah kami disita bank,dan membuat kakek dan nenek mu harus pulang ke Busan. Tapi gak sampai disitu saja jim, sampai di Busan. Hidup kakek dan nenekmu masih terus diusik. Nenek yang buka rumah makan dituduh menggunakan bahan busuk dan membuat mereka di hujat habis-habisan..semua itu dilakukan oleh keluarga ayahmu. Mereka hanya ingin bunda menceraikan ayahmu dan meninggalkan ayahmu. Awalnya kakek dan nenek mu tetap memaksa bunda harus bersama dengan ayahmu, sampai kakek dan nenekmu meninggal karena rumah makan mereka terbakar dan keduanya ikut terbakar didalamnya, kesabaran bunda habis. Bunda mendatangi keluarga ayahmu dan bersujud memohon untuk pisah dari ayahmu, saat itu kau baru berusia dua bulan sayang. Mereka ternyata sudah menyiapkan surat cerai dan bunda langsung menandatangani surat itu, lalu pergi tanpa memberitahu kan pada ayahmu..bunda hanya dengar sebulan setelah nya, ayahmu menikah dengan yeoja yang dijodohkan dengannya....." Jelas Ny. Byum dengan air mata yang mengalir.