39. Dimensi Kuliah

6K 926 115
                                    

Terimakasih 500+ komentarnya, ada yang belum tidur?

Sebelum Kuvvi benar-benar pergi, ia berteriak menanyakan sesuatu pada Ansel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum Kuvvi benar-benar pergi, ia berteriak menanyakan sesuatu pada Ansel. "An, sor itu artinya apa? Sorry atau sore? Semoga sorry ya, soalnya kan semalem udah malem."

"Widih! Ada kemajuan lo!" sindir Ejak menepuk bahu Ansel.

"Gara-gara lo!"

"Loh? Kok gue." Ansel malah berjalan duluan ke kursinya.

"Sel, bareng, oi!" Mereka duduk bersebelaham di kursi paling belakang.

Tak lama kemudian, Awe yang juga sekelas dengan mereka berdua pun datang. "Hai, Ansel!" sapanya manis namun Ansel enggan menatapnya.

"Untung gue nggak telat," cerita Awe.

Kelas pertama hari ini diisi oleh Bu Raden, dosen yang cukup killer di jurusan ini. Raut wajah dan sikapnya sangat serius, susah untuk diajak santai. Standar penilaian yang ia tetapkan juga sangat tinggi, sangat perfeksionis dan jarang sekali tersenyum di kelas.

Benar saja, ketika ibu itu datang, suasana kelas mendadak hening. Padahal asalnya kocak, berisik, dan tidak bisa diam. Jika dosen lain membuka kelas dengan ucapan semangat pagi, Bu Raden langsung ke materi. Untung saja ketua kelas telah menyiapkan kelas, proyektor telah dinyalakan, Bu Raden tinggal menyolokkan kabel ke laptopnya saja. "The Principles of Design adalah sekumpulan prinsip yang membuat sesuatu terlihat lebih estetis atau indah," mulainya.

toktoktok

Seorang cewek yang memakai kaos polo, celana sobek-sobek, dan sepatu yang terlihat kusam mungkin jarang dicuci, serta rambut yang masih basah, begitu percaya diri masuk ke dalam kelas setelah membuka pintu. "Maaf, Bu. Saya terlam---"

"Tutup pintu dan keluar!" titahnya dingin tanpa melirik orang tersebut.

Bukannya menurut, cewek itu malah masuk, lalu mengunci pintu kelas. "KELUAR!" Bu Raden naik pitam, sementara si cewek cepat-cepat kabur.

"Saya tidak pernah suka sama orang yang tidak bisa menghargai waktu," omelnya pada mahasiswa. Salah satu derita mahasiswa adalah ketika yang salah satu, yang diceramahi semuanya.

Bu Raden kembali menatap layar laptopnya. Ia lanjut membacakan isi slide-nya. "The Principles of Design ini tidak hanya bisa diterapkan di bidang arsitektur saja, tapi juga di semua bidang yang berhubungan sama desain."

Dan part ini yang paling menakutkan yaitu ketika beliau bertanya mengenai materi yang baru mau dijelaskan. "Apa saja? Ada yang bisa sebutkan?" Cukup lama Bu Raden menunggu seseorang yang bisa menjawab. Namun, tak ada yang berani menunjuk tangan.

"Perlu saya pakai absen?" Kalau Bu Raden sudah bilang seperti itu, semua mahasiswa harus siap menerima kemungkinan terburuk sekali pun.

Ibu berkaca mata tebal itu mengacak nama lalu menyebut salah satu mahasiswanya. "Aditya Wiratama." Awe yang merasa namanya disebut lantas mengangkat tangan. "Iya, Bu."

DIMENSI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang