[FOLLOW SEBELUM MEMBACA♡] Dulu, ketika dompetku kecopetan, aku berdoa supaya uang bergambar monyet di dalamnya digunakan untuk kebaikan.
Lalu, saat aku kehilangan ponsel esia hidayahku, lagi-lagi aku berusaha mengikhlaskannya.
Aku pernah merasakan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Difollow guis Instgram @byalipe ehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biasanya, Kuvvi berisik, mengganggu, dan cerewet. Tapi, hari ini, ia akan mencoba menjadi tenang dan pendiam, sehingga teman-teman dan keluarganya berhenti untuk memandangnya sambil berpikir "Kamu bisa diem nggak, sih? Coba deh, diem, sejam aja!" Sembari menyelesaikan tantangannya, ia akan membuat teman-temannya merindukan kecerewetannya.
Sembari menunggu jam ishoma selesai, Kuvvi memilih untuk menyendiri, karena keramaian bisa mengacaukan usahanya. Bahkan, Nazo pun ia tinggalkan. Kuvvi yakin, cewek itu pasti akan terus memancingnya.
Kalau pun harus mengeluarkan suaranya, ia bicara seperlunya, menjadi pendengar yang 'sangat' baik dan tidak berbicara yang tidak perlu, lebih berpikir sebelum berucap, berhenti ketika merasa terlalu bersemangat, juga menghindari menginterupsi orang lain. Bagus, bukan?
Meski pada akhirnya, menjadi diri sendiri membuat semuanya terasa nyaman dan riil.
Setelah tantangan ini selesai, ia tidak akan mencoba menjadi pendiam, namun ia akan mencoba diam pada saat-saat yang tepat. Terkadang, sesuatu yang berlebihan juga tidak baik.
Ya Allah, pengen gangguin temen yang tidur di kelas
Pengen ngagetin temen di depan pintu
Pengen nyanyi nggak jelas, joget-joget
Pengen nanyain Aan, pengen jawab dan balesin chat panjang-panjang
Pengen teriak-teriak
Mulut udah gatel
Pengen ngerumpiin artis, drakor, games, dan lain-lain
Kalimat itu menggema di dalam otaknya. Sembari duduk, ia membaringkan kepalanya di atas meja perpustakaan. Tumpukan buku dijadikan bantal, matanya sudah terpejam sampai-sampai tidak menyadari seorang cowok duduk di depannya.