SELAMAT PAGEEEE PARA READERS SETIA DAN READERS GELAP KESAYANGAN AKUUUU.
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @rubanabe! KALIAN SHARE PENGALAMAN KALIAN BACA CERITA-CERITA FIA, JANGAN LUPA DI TAG :)
JANGAN LUPA JUGA VOTE DAN COMENT YA!
🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻
Clara merasakan ketidaknyamanan selama dua hari ini. Kemarin malam ia tidak bisa tidur, perutnya mendadak kram dan panggulnya terasa remuk. Ia bahkan memilih berbaring seharian mengabaikan sinar mentari yang sudah muncul sendari tadi. Begitu Arfa keluar dari kamar mandi Clara langsung mengubah mimik wajahnya menjadi biasa saja, ia tidak mau membuat Arfa khawatir.
"Ra, kenapa?"
Clara terkekeh pelan, "Biasa. Nendang-nendang dia," katanya seraya mengelus perutnya.
Arfa mengangguk mengerti dan berganti pakaian kantor. Clara mendelik melihat Arfa melepaskan lilitan handuk di pinggangnya dan dengan santai berganti pakaian di depannya.
Suami edan!
Setelah selesai dengan urusannya Arfa menghampiri Clara. Ia mengecup perut Clara bergantian dengan mengecup bibir Clara.
"Aku ke kantor dulu. Kalo ada apa-apa cepat hubungi aku."
Clara mengangguk dan menatap Arfa yang keluar dari kamarnya. Clara menghela napas panjang, hari ini rasanya ia sangat malas, bahkan beranjak dari ranjang pun rasanya tak mau.
Merasakan mual Clara langsung berdiri dan berlari kecil ke kamar mandi. Clara memuntahkan isi perutnya, kram kembali menyambutnya. Perempuan itu kembali berbaring sambil menahan rintihannya.
Beberapa menit kemudian rasa mual dan kram perut itu menghilang. Entah mengapa Clara jadi ingin bersih-bersih. Perempuan itu mulai merapikan kamar, seluruh ruangan di luar kamarnya sudah bersih karena bi Ijah. Sekarang, ia hanya memiliki satu ruangan untuk melampiaskan keinginannya bersih-bersih.
Clara memasuki ruangan kerja Arfa. Benar, ruangan ini sangat berantakan. Meja Arfa penuh dengan berkas-berkas sementara sofa di depan meja kerja Arfa juga demikian.
Clara mulai merapikan semuanya. Ia menemukan banyak fotonya bersama Arfa. "Dulu bilangnya ogah deket aku, beuhhh sekarang nempel terus." clotehnya menatap foto Arfa yang tersenyum lebar.
Clara mengangkat sebuah map, ia membukanya. Isi map itu menunjukkan tanggal hari ini, apa Arfa melupakan dokumen sepenting ini?!
"Ternyata bukan aku aja yang ceroboh."
Clara berganti pakaian, ia menelfon taxi dan memutuskan mengantar dokumen kantor Arfa yang tertinggal. Clara sibuk berbalas pesan dengan Devi yang menceritakan bagaimana kebahagiaannya diterima menjadi fotografer di sebuah perusahaan.
Satu pesan menarik perhatian Clara.
Senior Banu.
Ra, gimana kabar lo?Baik, kak.
Lo jadi jarang ke kampus buat ikut acara alumni, kemana aja?
Maaf, kak. Lagi banyak urusan.
"Mbak sudah sampai," ujar supir taxi yang Clara tumpangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCLA 2 (Colors )
RomanceS I N O P S I S Aku bersyukur bertemu denganmu. Menciptakan alur cerita bersamamu. Merindu dalam setiap dekapanmu. Tapi, Bagaimana bisa aku menemukanmu jika aku tidak sungguh-sungguh mencintaimu? Apakah jika aku memilih kepastian, kebahagiaan akan...