MALEM SEMUAAAAA...
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @rubanabe KALIAN BISA SHARE PENGALAMAN KALIAN BACA CERITA-CERITA FIA, JANGAN LUPA DI TAG :)
UDAH NUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA KAH?
MANA MANAAAAA VOTE KOMENYA AHAHAHAHA
🌻🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻
Hari minggu secerah ini tidak akan Clara sia-siakan, buktinya ia sudah rapi dengan setelan baju olahraganya sembari menggendong Genta.
"Hari ini ikut mama jalan-jalan ya sayang..."
Genta menggeliat dan terus bergerak aktif. "Ish! Kamu emang top top trotop top, anak mama yang ganteng nggak rewel yaaaa... uluh uluhhh..."
Arfa tersenyum melihat interaksi Clara dan Genta, ia membawa tas kecil berisi beberapa barang seperti dompet, minuman serta sedikit snack.
"Ayo."
Clara yang asik mengoda Genta menoleh, "Nggak ada yang ketinggalan?"
"Emangnya aku ceroboh kayak kamu?"
Clara mencebik, "Iyeee..."
Setelah merasa siap mereka bertiga berjalan menyusuri komplek perumahan, pagi ini suasana terlihat sepi, udara masih segar.
"Tante!"
Seruan itu menghentikan langkah Clara dan Arfa. Mereka mengedarkan pandangannya dan menemukan sosok yang tadi memanggil Clara, dia sedang melambaikan tangannya ke arah Clara. Clara pun membalas lambaian tangan dan tersenyum lebar.
"Kamu ngapain?"
Gadis manis di rumah seberang berusaha menyembuhkan kepalanya dari pintu pagar yang sekiranya berukuran satu setengah meter.
"Cuci motor, te! Punya abang kayak punya peliharaan kebo. Susah bangun!"
Clara terkekeh ringan. "Besok mampir ke toko kue tante, ada promo khusus buat kamu!"
Gadis itu memekik senang dan berseru mengucapkan terimakasih pada Clara.
Mereka melanjutkan jalan paginya, Arfa menatap Clara. "Siapa, Ra?"
"Oh, itu anak pak Mamad. Yang punya restoran geprek di deket toko kue ku. Anaknya seneng banget nongkrong di toko kue." jelasnya.
Arfa menangguk.
"Namanya Hanifa, kakak cowoknya Hanif. Mereka berdua masih kelas 2 SMP. Kembar gitu mereka, tapi cewek cowok. Asik kali ya."
Arfa tersenyum menggoda, "Mau bikin lagi yang kembar?" tawarnya.
Clara mendelik dan menoleh, pipinya bersemu. "Apaan, sih!" elaknya.
Clara mempercepat langkahnya membuat Arfa terbahak, melihat Clara yang salah tingkah masih saja membahagiakan untuknya.
Clara mendumal kesal selama perjalanannya hingga ia sampai pada taman kompleks, Clara menghampiri taman bermain yang ada di komplek. Disana ia melihat banyak anak kecil bermain dengan orang tuanya.
Berselang beberapa detik kemudian Arfa menyusul dan duduk di samping Clara. Ia mengambil minuman dari tas kecil Clara yang ia bawa. Clara menerimanya dan meminum minuman yang Arfa sondorkan.
"Ra."
"Oit?"
Arfa mendegus, "Ra."
"Ha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCLA 2 (Colors )
RomansS I N O P S I S Aku bersyukur bertemu denganmu. Menciptakan alur cerita bersamamu. Merindu dalam setiap dekapanmu. Tapi, Bagaimana bisa aku menemukanmu jika aku tidak sungguh-sungguh mencintaimu? Apakah jika aku memilih kepastian, kebahagiaan akan...