ALOHA! JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @rubanabe KALIAN BISA SHARE PENGALAMAN KALIAN BACA CERITA-CERITA FIA, JANGAN LUPA DI TAG :)
YUK BELAJAR MENGHARGAI DAN APRESIASI KARYA SESEORANG DENGAN DUKUNG DISETIAP KARYANYA. DITUNGGU VOTE DAN KOMENNYA :)
HAPPY READING!
***
Malam ini Arfa tidak bisa memejamkan matanya dan tidur dengan nyenyak. Hal itu dapat dirasakan oleh Clara yang kini menatap Arfa dari samping. Sendiri tadi Arfa terus bergelut dengan pikirannya sampai tidak menyadari beberapa aksi Clara menjahilinya.
Tak ada cara lain!
"SETAN!"
Arfa terlonjak dan langsung jatuh dari kasur membuat Clara mendelik kaget dan membantu Arfa berdiri. Arfa memegangi punggungnya yang terasa ngilu.
"Kamu nggak apa-apa?"
"Hmm."
Clara membantu Arfa duduk menyandar. "Maaf, habis kamu dari tadi ngelamun terus."
Keduanya terdiam beberapa menit sampai akhirnya Arfa mengenggam tangan Clara ditemani tatapan serius.
"Ra, aku mau tanya. Kamu harus jawab jujur."
Clara mengangguk.
"Waktu kamu sama Amy apa ada Roy di sana?"
"Kamu cemburu?"
Arfa menggeleng pelan. "Bisa di jawab aja?"
"Tadinya Amy di rumah sendirian, terus Roy pulang. Dia ke dapur, dia peluk aku dari belakang--"
"APA?!"
Clara membekap mulut Arfa. "Jangan teriak! Nanti anak-anak pada bangun!"
Arfa mengangguk dan Clara melepaskan bekapannya.
"Kamu denger dulu, jangan asal potong!"
"Tapi--"
"Dengerin dulu!" tukas Clara. "Roy nggak tau kalo itu aku. Di ngiranya aku itu Amy. Makannya dia minta maaf akan hal itu. Lagipupa aku juga salah, Fa."
"Maksud kamu?"
"Akh kaget banget begitu ada yang peluk aku. Nggak mungkin kan kamu dateng ke rumah Amy, apalahi langsung tau dapur rumah Amy. Pikiranku udah kalut, terus aku benturin aja kepalaku ke belakang." Clara memasang wajah menyesal. "Kamu tau? Karena ulahku, Roy jadi mimisan, aku takut hidungnya patah."
Arfa tersenyum miring. "Bagus."
"Ha?"
"Tidur."
Clara melongo sat Arfa kembali membaringkan tubuhnya dan terlelap. Tadi apa maksud Arfa? Tunggu, kenapa tiba-tiba Arfa bertanya perihal Roy?
🌻🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻
Arfa terus memikirkan dugaan di kepalanya. Tidak mungkin dugaannya benar mengingat perilaku tetangga barunya tidak ada yang mencurigakan, terlebih Amy juga sangat baik pada Clara.
"Permisi, pak."
Lamunan Arfa buyar, Rani masuk ke dalam ruangan Arfa sembari menyerahkan sebuah berkas. Teringat akan file yang ia kerjakan kemarin malam membuat Arfa kelimpungan.
"Rani, saya rasa rapat hari ini di undur setelah makan siang saja. Berkas rapat hari ini tertinggal di rumah, maafkan saya. Saya akan segera mengambilnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCLA 2 (Colors )
RomantiekS I N O P S I S Aku bersyukur bertemu denganmu. Menciptakan alur cerita bersamamu. Merindu dalam setiap dekapanmu. Tapi, Bagaimana bisa aku menemukanmu jika aku tidak sungguh-sungguh mencintaimu? Apakah jika aku memilih kepastian, kebahagiaan akan...