HELLA, GUTEN MORGEN!
SETELAH MELEWATI MASA-MASA SEDIKIT KEKANAK-KANAKAN, ARFA DAN CLARA AKHIRNYA SALING MEMAHAMI MASING-MASING DAN TERUS BERDAMPINGAN.
SO, MASA KEHAMILAN CLARA BAKALAN FIA CERITAIN DENGAN CEPAT! FIA NGGA TAU GIMANA PROSES NGIDAM-NGIDAMNYA ORANG HAMIL WKWK .
FIA JUGA UDAH GEMES PENGEN LIHAT ARFA JUNIOR HEHEHE...
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @rubanabe! KALIAN SHARE PENGALAMAN KALIAN BACA CERITA-CERITA FIA, JANGAN LUPA DI TAG :)
🌻🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻
Clara mengelus perut buncitnya, hari ini ia hanya duduk sambil menonton film. Rencananya hari ini ia akan memeriksakan kehamilannya yang tak terasa sudah menginjak usia delapan bulan. Clara mengalami perubahan bentuk tubuh menjadi lebih gemuk. Hal itu membuat Tara dan teman-temannya mengejek Clara. Bahkan Clara pernah melempari mereka yang mengejek tubuhnya dengan pantofel milik Arfa. Alhasil, setelah pembalasannya mereka tidak pernah lagi meledek Clara.
"Assalamualaikum."
Clara susah payah bangun dari duduknya. "Wa'alaikumsalam." balasnya.
Clara berusaha mempercepat langkahnya untuk menghampiri Arfa, melihat itu Arfa langsung berlari cepat dan menahan tubuh Clara yang hampir saja terpeleset.
"Ra!" geramnya.
Clara meringis, "Iya, maaf. Aku kurang hati-hati." sesalnya.
Arfa menuntun Clara untuk duduk di sofa. "Hari ini kita batalin periksa kehamilan kamu, besok aja ya?"
Clara mengangguk, ia mengerti bahwa Arfa lelah karena sibuk mengerjakan proyek perusahaannya. "Iya besok aja, kamu capek? Laper? Mau aku siapin makanan?"
Arfa menggeleng. "Nggak usah, biar aku ambil makanan sendiri."
"Oke, itu bi Ijah udah masakin banyak di meja makan."
Ya, semenjak pulang dari rumah sakit bi Ijah jadi sering kemari untuk menemaninya saat semua orang sibuk, terlebih Arfa harus bekerja. Bi Ijah pula yang menggantikan tugasnya memasak dan membersihkan rumah, Clara benar-benar tidak diperbolehkan menyentuh dapur dan bersih-bersih.
Arfa hanya mengangguk dan memilih berbalik dengan membuat paha Clara sebagai bantal. Arfa berhadapan dengan perut buncit Clara, ia mengelusnya pelan.
"Hai, gimana kabar kamu, nak?"
Clara tersenyum tipis, selama ini Arfa sering bercengkrama dan bercerita dengan bayi dalam perutnya. Dan Clara senang melihat kebiasaan Arfa tersebut. Dia memainkan rambut Arfa.
Merasakan kenyamanan dari perbuatan Clara membuat Arfa yang kelelahan tertidur di pangkuan Clara. Clara tersenyum, ia mengamati wajah Arfa. Tangannya terulur untuk mengelus alis Arfa membuat Arfa sedikit menggeliat dan merapatkan wajahnya pada perutnya.
"Terimakasih, udah sabar ngadepin aku. Makasih udah jadi suami yang pengertian, maafin aku yang ceroboh dan selalu bikin khawatir."
Dengkuran halus terdengar dari keduanya, mereka terlelap bersama sampai Arfa merasakan hidungnya tersundul sesuatu beberapa kali. Arfa mengerjap, siapa yang memainkan hidungnya? Clara tertidur lalu siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCLA 2 (Colors )
RomanceS I N O P S I S Aku bersyukur bertemu denganmu. Menciptakan alur cerita bersamamu. Merindu dalam setiap dekapanmu. Tapi, Bagaimana bisa aku menemukanmu jika aku tidak sungguh-sungguh mencintaimu? Apakah jika aku memilih kepastian, kebahagiaan akan...