MELAWAN

684 61 0
                                    

HELL-O!

ADA YANG NUNGGUIN NOTIF ARCLA 2 YAAA, ADUHAIII MAKASIIHH LOH AKSI PROTESNYA LEWAT DM, AKU TERHARU BANGET BEBERAPA DARI KALIAN TERUS NAGIH KELANJUTANNYA.

BAIKLAH, INI DIA YANG KALIAN TUNGGU. HAPPY READING SEMUA, JANGAN LUPA JEJAKNYA.

🌻🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻

Sapaan mengerikkan dari Roy membuat Clara bergidik ngeri. Lebih ngerinya lagi melihat Roy benar-benar berpenampilan bak penjahat kelas kakap.

"Bagaimana kabar kalian setelah membuat hidup seseorang hancur dan mendekam di balik jeruji?" tanyanya sambil berjalan mendekat.

Tidak ada jawaban baik dari Arfa maupun Clara, yang ada hanya tatapan bengis dan  nyalang yang mereka berdua hadiahkan pada Roy. Jika dilihat, peluang selamat dari Roy pasti kecil dan kalah sebab melihat jumlah banyak teman Roy ditambah Roy sendiri. Maka dari itu Arfa dan Clara tadi sempat saling melempar kode untuk tidak melakukan perlawanan dulu, mereka berdua sepakat untuk menyerang saat musuh lengah.

Roy mendekat dan tersenyum sinis pada Arfa, selanjutnya --dengan posisi kedua pria berbadan kekar mengunci pergerakannya--Roy melayangkan banyak bogeman pada wajah dan perutArfa membuat Clara terpekik nyaring dan terus berteriak agar Roy menghentikan tindakannya.

Di tempatnya Amy hanya bisa berteriak tertahan karena ada kain yang membekap mulutnya. Yang ada di pandangan Amy sekarang adalah kebrutalan Roy mengabisi Arfa dan Clara yang terus meronta, menangis dan memohon pada Roy untuk berhenti memukuli Arfa.

"SETAN! BERHENTI LO!"

Berhasil.

Sentakkan Clara berhasil mengagalkan pukulan yang akan ia arahkan pada Arfa. Roy menoleh ke samping dan menemukan Clara dengan wajah merah padam, perempuan itu terus mengeluarkan sumpah serapah pada Roy sampai membuat emosi Roy terpancing dan sebuah tamparan keras mendarat di pipi Clara.

"RA!" teriak Arfa saat melihat Roy menampar istrinya.

Mungkin benar, kekuatan orang yang sudah kepepet dan marah di ujung tanduk pasti bisa mengalahkan musuh. Terbukti kini dengan sisa tenaganya Arfa mampu lepas dari dua lelaki berbadan kekar yang mengunci pergerakkannya. Dengan emosi yang membabi buta Arfa terus melayangkan pukulan dan membalas perlawanan anak buah Roy.

DAG.

Pukulan balok kayu yang Roy ayunkan ke tekuknya membuat Arfa langsung terhenyak lemas, selanjutnya ia merasa kepalanya pusing, telinga berdengung dan semuanya mendadak gelap.

🌻🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻

Gelak tawa dan teriakan nyaring menyambut kesadaran Arfa. Rasa sakit di sekujur tubuhnya dan pergelangan tangan yang perih membuat ringisan sukses terdengar sampai ke telinga Clara yang tengah memejamkan matanya. Posisi saat ini benar-benar menyebalkan, Clara terikat duduk bersama Amy yang berada di balik punggungnya sementara Arfa yang duduk di pojok ruangan dengan kondisi kaki terikat dan kedua tangan di borgol di kedua ujung kursi besi.

Di celah ambang pintu Clara bisa melihat Roy tengah bermain kartu dan mabuk-mabukkan bersama teman-temannya. Kesempatan bagus untuk berusaha membebaskan diri. Clara meliarkan pandangannya ke penjuru ruangan sampai ia melihat pecahan kaca di depat kakinya. Sekarang tinggal bagaimana ia bisa meraih pecahan kaca di dekat kakinya.

Tiba-tiba saja ia ingat kelakuan Giana yang dulu pernah marah saat di suruh belajar dan tak sengaja bulpoinnya jatuh di dekat kaki, seingat Clara putrinya itu mengambil bulpoin tersebut dengan jempol dan telunjuk kaki. Boleh juga di coba.

ARCLA 2 (Colors )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang