GIMANA VISUAL SI GANTENG GENTA?KIYOWO BANGET KANNNN.
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @rubanabe DAN SHARE PENGALAMAN KALIAN BACA CERITA-CERITA FIA. JANGAN LUPA DI TAG!
VOTE DAN KOMENNYA FIA TUNGGU NIH!
🌻🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻
Suasana ruangan Clara sangat bising, bukannya terganggu Genta malah terkekeh dengan banyak orang yang mengodanya.Clara mulai merasakan pening saat mendengar beberapa orang di ruangannya memekik senang kala melihat reaksi Genta. Melihat itu Arfa mendekat dan duduk di pinggir ranjang Clara. Arfa memijat kepala Clara pelan dan Clara menikmati pijatan Arfa.
"Masih pusing?"
Clara menggeleng. "Risih aja." jelasnya.
"Kyaaa!!! Si Genta pipisin gue!!!"
Setelah seruan nyaring dari Tara suara gelak tawa terdengar. Clara dan Arfa menatap Tara dengan kekehan. Tara terlihat nelangsa menatap orang-orang seolah minta gantian menggendong Genta.
Clara berniat beranjak untuk membersihkan Genta namun Arfa menahannya. "Biar aku aja," katanya.
Arfa pergi membersihkan pipis Genta bersama Tara yang hendak membersihkan pakaiannya.
Sela, Gea, Aneta dan Devi mendekat ke arah Clara. "Ra, anak lo ganteng banget, masaaa..." puji Gea.
Clara mengibaskan rambut panjangnya, "Siapa dulu emaknya."
Mereka berempat langsung memasang wajah masam melihat kepercayaan diri Clara.
"Bukan siapa emaknya, siapa bapaknya. Si Genta kayaknya lebih banyak nurun ke Arfa dari pada lo. Lo kan masih ada sedikit buruk rupa."
Perkataan Devi di angguki Aneta, Gea dan Sela. Clara mendengus dan menampol wajah Devi dengan bantal di pangkuannya.
"Gue nggak nyangka Arfa itu selain suamiable tapi juga papaable banget. Nyesel gue dulu nggak baik-baik sama dia," ujar Aneta.
Sela menepuk pelan bahu Aneta, seolah berusaha menenangkan Aneta. "Penyesalan emang di belakang, Net."
Aneta mengangguk dengan wajah mirisnya.
"Jadi kapan dokter bolehin lo pulang?" tanya Aneta.
"Dua hari lagi. Luka bedahku belum sepenuhnya kering."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCLA 2 (Colors )
RomansaS I N O P S I S Aku bersyukur bertemu denganmu. Menciptakan alur cerita bersamamu. Merindu dalam setiap dekapanmu. Tapi, Bagaimana bisa aku menemukanmu jika aku tidak sungguh-sungguh mencintaimu? Apakah jika aku memilih kepastian, kebahagiaan akan...