MANGGA PAK MAMAD

829 74 0
                                    

SELAMAT MENUNGGU BEDUG MAGRIB BUAT KALIAN YANG SEDANG BERPUASA, NGGAK KERASA BENTAR LAGI LEBARAN YA.

HAPPY READING GEZZZ...

MOHON MAAF ATAS KEKURANGAN YANG ADA. FIA NGGAK BISA CERITAIN MOMEN-MOMEN KEHAMILAN ARA KARENA FIA NGGAK TAU APA-APA TENTANG MOMEN-MOMEN KEHAMILAN IBU-IBU WKWK.

EHEYYY, JANGAN KHAWATIR, MESKIPUN BEGITU CERITA INI BANYAK BUMBU HUMORNYA DAN MUNGKIN LEBIH SERU EHEHEHE.

HAPPY READING. JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM @rubanabe KALIAN BISA SHARE PENGALAMAN KALIAN BACA CERITA-CERITA FIA, JANGAN LUPA DI TAG :)

🌻🌻🌻🍁🍁🍁🌻🌻🌻

Usia kandungan Clara sudah tua, ia hanya akan menunggu tanda-tanda kapan bayinya lahir. Mobil Arfa melewati sebuh rumah dengan mangga menggantung sampai ke jalan. Clara menatapnya lalu berteriak nyaring untuk menghentikan laju mobil Arfa.

"Ra!"

Clara menyengir. "Mohon maap." ia menujuk mangga yang menggantung itu. "Pengen mangga itu." pintanya.

"Itu punya orang, Ra."

"Tapi pengen..."

"Beli aja di supermarket ya."

"Nggak mau!"

"Raaa...."

"Pokoknya mau mangga pak Mamad, Faaa..."

Arfa menghela napas panjang, sekarang sudah jam delapan malam. Mereka baru aja berbelanja di supermarket, dan apa? Mangga pak mamad? Apa sopan bertamu semalam ini? Terlebih hanya meminta mangga?

Mengabaikan rengekam Clara Arfa kembali melajukan mobilnya membuat Clara mendelik dan menatap bingung suaminya itu.

"Arfa! Mangganya gimana?"

Arfa menggeleng pelan, "Besok pagi aja, Ra. Nggak sopan bertamu malam-malam."

"Tapi aku pengennya sekarang, mangga itu, Fa."

"Raaa..." geram Arfa.

"Mangga pak Mamad, Fa!"

"Ra! Ini udah malem! Kalo kamu mau mangga kita bisa ke supermarket!" sentaknya.

Mesin mobil mati, Clara terpejerat kala memdapatkan sentakan dari Arfa. Arfa pun begitu, ia juga kaget karena tak sadar meninggikan suaranya.

Clara diam, matanya mulai berkaca-kaca. Tanpa menunggu Arfa ia keluar dari mobil dan hampir terjatuh jika tidak berpegangan pintu.

Clara menutup pintu mobil dengan kencang, ia langsung berjalan cepat ke dalam rumah dan masuk kamar.

Arfa menghela napas panjang, sifat sensitif dan keras kepala Clara semasa hamil kedua ini sangat merepotkan. Semuanya harus di turuti.

Arfa melirik ke jok belakang dan mendapati Genta masih asik tidur, lihat, bahkan Clara melupakan putranya yang tertidur di mobil hanya gara-gara mangga pak Mamad.

Dengan telaten Arfa merengkuh Genta dan membawanya masuk ke kamar putranya itu. Perlahan ia menidurkan Genta dan menyelimutinya. Setelah di rasa Genta nyaman Arfa beranjak pergi ke kamarnya.

Pertama saat membuka pintu ia di sambut dengan isakan tangis. Clara sembunyi di balik selimut. Arfa kembali menghela napas panjang.

"Ra..."

Clara merasakan Arfa duduk di pinggiran ranjang tetapi Clara tetap tidak mau melihat Arfa.

"Ra..."

ARCLA 2 (Colors )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang