HALO! Jangan lupa dukung Fia dengan vote dan follow akun ini 🤗
Yuk berinteraksi sama Fia di kolom komentar, xixi. Jangan lupa juga untuk share cerita ini ke teman-teman kalian 🙌
Follow instagram @rubanabe dan share pengalaman kalian baca cerita ini 😚😍
Jangan lupa tag @rubanabe.
Selamat Membaca! Sampai jumpa!🌸🌸🌸
Clara terbangun dari tidurnya, tangannya mengeraya ke samping tapi ia tidak menemukan Arfa. Clara merubah posisinya menjadi duduk. Ia mengucek matanya dan menatap ke sebelah, tempat biasa Arfa tidur.
Clara meraih ponselnya di atas nakas, pukul 4 pagi. Banyak pesan masuk membuat Clara memilih membuka line-nya. Pesan yang memuncaki obrolan Line nya adalah grup Bohay, entah sejak kapan grup yang berisikan Hasan, Sela, Gea, Fino serta dirinya itu di ganti. Mungkin kerjaan Fino kalau bukan Sela.
Kedua ada obrolan grup lulusan kampus, dan lain sebagainya hingga ada chat paling bawah yang menarik perhatiannya.
From: Suamiyyy.
Sayang, hari ini aku lembur di kantor, nggak bisa pulang. Tidur. Besok pulang.Pesan itu masuk kemarin malam, sekitar pukul delapan malam. Clara memang belum tidur dan menunggu Arfa di ruang tengah tapi ketika mulai mengantuk ia pindah ke kamar. Tidak mengecek ponsel karena tidak mendengar notif.
"Pantesan, di silent mode."
Setelah membereskan ranjangnya Clara turun ke bawah dan berjalan ke arah dapur. Ia menyiapkan makanan untuk sarapan dan makanan untuk di antar ke kantor Arfa. Selama ini memang Clara tidak pernah sekalipun berkunjung ke kantor Arfa sebab Arfa selalu pulang tepat waktu dan ia di sibukkan dengan kursus yang ia ikuti. Kursus membuat kue.
Hanya beberapa hari ini Arfa terus sibuk mengerjakan berkas-berkas kantornya. Bahkan saat pulang pun Arfa masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya. Clara jadi kasian melihat Arfa.
Sebelumnya memang Clara menyuruh Arfa untuk meminta bantuan pada Aldo, tapi Arfa menolaknya. Aldo adalah direktur utama perusahaan Yuda sementara Arfa direktur utama anak cabang perusahaan Yuda. Pasti Yuda lebih sibuk daripada dirinya, begitulah pikir Arfa.
Clara mempraktikkan pembelajaran kursusnya, sekarang ia membuat cake tiramisu kesukaan Arfa. Setelah menata nasi, lauk pauk serta kue untuk di antar ke kantor Arfa, Clara memilih mandi dan berganti pakaian.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 dan Clara sudah bersiap meluncur. Clara mengeluarkan sepeda motornya lalu mengendarai sepeda tersebut menuju kantor Arfa.
Clara berhenti di persimpangan karena lampu merah.
"Lo mau kan nebengin gue?"
"Gak sudi!"
Clara menolehkan kepalanya ke samping kanan, tepat di trotoar seberang. Ia melihat ada anak gadis SMA sedang menghadang motor besar dari teman lelaki gadis itu. Clara dapat menyimpulkan hal tersebut karena keduanya sama-sama memakai seragam satu sekolah, seragam sebuah SMA.
"Jadi inget gimana dulu sama Arfa, deh," ucapnya bermonolog.
Interaksi kedua anak SMA diseberang mampu melempar ingatan Clara semasa dulu masih menjalankan misi kekanak-kanakan dari Tio. Bagaimana ia dulu berjuang untuk mendekati Arfa dan segala resiko yang ia tanggung dari kejamnya ucapan dan tindakan Arfa. Banyak makan ati!
Lampu berubah menjadi hijau, suara klakson membuyarkan lamunan Clara. Perempuan itu lalu menjalankan laju motornya sekitar dua puluh menit hingga sampai pada sebuah gedung lantai empat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCLA 2 (Colors )
RomansaS I N O P S I S Aku bersyukur bertemu denganmu. Menciptakan alur cerita bersamamu. Merindu dalam setiap dekapanmu. Tapi, Bagaimana bisa aku menemukanmu jika aku tidak sungguh-sungguh mencintaimu? Apakah jika aku memilih kepastian, kebahagiaan akan...