DisclaimerThis is a work of fiction. This novel's story and characters are fictitious. Certain long-standing institutions, agencies, and public offices are mentioned, but the characters and issues involved are wholly imaginary.
Also, with the theme, issues related have been rearranged to suit the convenience of the novel and with the exception of public figures, any resemblance to person living or dead is coincidental.
You can send me messages or just leave on comment section if you have something agree or dissagree with.
Stay wise and classy everyone!
****
C O N N E C T E D
(or you can click the shortcut link of the Spotify Playlist on my bio)
***
From : prabaswaranajmidamara@gmail.com
To : dhiyaHAninda@gmail.com
Subject : URGENT!
I apologize for interrupting your time, but please re-check your thesis and return it to me by midnight.
"Na, kamu dengerin Mama nggak, sih?"
Mama masih berdiri di depan meja dengan berkacak pinggang, kakinya tidak berhenti menghentak-hentak lantai kamarku.
Menghela napas pelan, aku memilih untuk menutup layar laptopku dan menarik tangan Mama untuk duduk di sebelahku.
"I know, Ma. Enggak perlu khawatir, I'm fine."
Kedua mata Mama memejam sebentar sebelum kembali menatapku sendu. "Mama enggak peduli dengan omongan orang lain di luaran sana tentang kegagalan pernikahan kamu, Na. Mama khawatir sama kamu, Mbak." ucapnya lirih sembari menggenggam kedua tanganku.
"I'm okay, Ma."
Hanya empat silabel kata itu saja yang bisa kuucapkan untuk Mama sekarang, sekaligus sebuah pengharapan. Bahwa, aku akan baik-baik saja.
"Mbak Ratih kemarin datang ke rumah dan minta maaf, cuma Papa kamu masih belum mau ketemu." Mama kembali melanjutkan, meski dapat kulihat wanita kesayanganku itu menahan tangis di sana—di kedua mata yang hanya ada aku di dalamnya. "Mama dengar dari Adelia, perihal cuti yang kamu ambil seminggu ini. Is it okay? I mean, kamu terakhir cerita kalau bulan ini sibuk banget karena harus jadi dosen pembimbing sekaligus ada akreditasi jurusan, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CONNECTED (COMPLETED)
ChickLitconnected [ kuh-nek-tid ]: having a connection Alfian Djanuar Nandiardji is my first love. He is the only person I wish I could pass the future with. It used to be like that. Without knowing anything, I thought everything is fine. I will have my o...