chapter 4 LAYU

1K 67 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.



Tanpa terasa, Laila sudah tiga hari menginap dirumahnya Yusuf sedangkan Yusuf sendiri tinggal dirumahnya yang ada didekat pesantren miliknya

Laila sangat bahagia berada ditengah-tengah keluarga Yusuf yang menerima keberadaannya

"Bunda, ini sayur supnya dikasih garam seberapa banyak?" Tanya Laila setelah menuangkan sayuran bahan pelengkap sup yang telah ia cuci. "Segini cukup?" Tanya Laila lagi mengangkat sendok yang setengah bagiannya telah terisi garam. Laila langsung menuangkan garam itu kedalam supnya setelah bunda suci mengangguk mengiyakan

Saat ini Laila sedang membantu bunda suci memasak makanan untuk makan siang. Laila sangat semangat membantu setelah mendengar bunda yang mengatakan Yusuf akan pulang kerumah hari ini

Yusuf memang bermalam di rumah pesantrennya setelah mengantar Laila kerumahnya waktu itu

Jujur Laila bingung saat bunda mengizinkannya menginap waktu itu setelah menanyakan kenapa ia bisa dihusir dari rumah

Ia tidak menceritakan tentang ayahnya yang mengusirnya kepada orang lain, jadi dari mana bunda Suci bisa tau kalau ia dihusir

"Bunda, Laila boleh tanya?" Bunda Suci yang telah selesai menyendok nasi dari rice cooker ketempat nasi langsung melihat kearah Laila

"Tanya saja" bunda Suci berjalan mendekat ke arah Laila untuk melihat sup yang dibuat Laila sudah masak atau belum

"Bunda tau dari mana kalau aku diusir sama papa?"

"Yusuf yang bilang keayahnya kalau kamu dihusir sama papa kamu, dan minta izin untuk kamu bisa menginap disini. Ayah Adit izinin karena Yusuf itu anak kesayangan kami. Dan ayahnya itu selalu menyetujui ucapan Yusuf" Laila tersenyum tapi ia sejujurnya masih belum mengerti

"Sudah tidak usah dipikirkan. Yusuf itu orang memang susah ditebak. Saya saja bundanya kadang bingung dengan kelakuannya" ucap bunda suci dengan mengusap dahi Laila yang mengerut kebingungan

"Kamu beruntung karena bisa menarik perhatiannya" sahut bunda Suci pelan sebelum menghilang dibelokan keluar dari dapur dengan membawa nasi dan ikan goreng serta sambal buatannya

"Apa maksud bunda tadi?" Tanya Laila saat bunda Suci kembali masuk kedalam dapur

"Kamu akan tau nanti" bunda Suci mengambil sup yang sudah Laila tuang kedalam wadah. "Kamu bawa cerek dan gelasnya" suruh bunda Suci diangguki Laila

Laila tersenyum saat melihat Yusuf yang sudah duduk dimeja makan, dengan pakaian formal yang dikenakannya membuatnya terlihat dewasa dan semakin tampan

"Kak Laila awas kesandung" ucap Fatimah membuat Laila dengan cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain, karena tanpa sadar sedari tadi ia terus menatap wajah tampan Yusuf

"Kesandung cintanya Yusuf" lanjut Raihan membuat wajah Laila semakin memerah karena malu

"Mau lanjut bicara atau mau makan?" Tanya Yusuf menegur

Mereka akhirnya terdiam dan mulai mengambil makanan dipiring masing-masing, kecuali ayah Adit yang diambilkan makanan oleh bunda Suci

Mereka mulai menyantap makan siang dalam diam, hanya sesekali suara sendok beradu dengan piring yang terdengar mengisi ruang makan itu

"Siapa yang masak sayur supnya?" Tanya ayah Adit setelah menghabiskan makanannya dan meminum air putihnya

"Kenapa yah, kurang enak ya?" Tanya Laila khawatir

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang