Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
."Mas, ada Fadli di depan" Yusuf melihat ke arah istrinya kemudian berdiri dari duduknya
Yusuf berjalan mendekati istrinya, "ayo" ajaknya merangkul bahu istrinya
"Mas akan kasih Fadli kesempatan?" Tanya Laila menatap wajah tenang suaminya
"Nanti lihat saja" ucap Yusuf tersenyum
"Ini sudah kesekian kalinya dia datang kerumah kita" Yusuf mengangguk. "Apa Fatimah tau?" Yusuf menggeleng
"Yusuf" Yusuf melihat kearah pria yang berdiri setelah melihat kedatangannya. Pria yang seringkali membuat adiknya bersedih hingga akhirnya adiknya memilih pergi karena ingin menjauhi juga melupakan pria itu
"Pelan-pelan" Yusuf membantu istrinya duduk dengan perlahan di sofa ruang tamu mereka
"Duduklah!" Ucap Yusuf pada pria itu sebelum mendudukkan dirinya
Sudah lama pria dihadapannya ini datang padanya untuk membahas hal yang sama. Tapi semenjak sebulan kemarin pria itu terus saja datang ke rumahnya setiap hari
"Yusuf maafkan aku karena telah menyakiti Fatimah" ucapnya tulus. "Kumohon berikan aku kesempatan untuk bersamanya" mohonnya
"Fadli" Laila yang bersuara. "Kau tau?, kau telah sering membuat Fatimah menangis. Saat aku tinggal dengannya, aku sering melihat ia menangis. Ia sangat bodoh karena menangisi pria tidak tau diri sepertimu" ucap Laila membuat Fadli menunduk
"Sayang" tegur Yusuf mengusap punggung istrinya
"Dia jahat sama Fatimah, mas"
"Sudah sayang, sudah" Yusuf membawa istrinya kepelukannya
"Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu, Fadli?" Tanya Yusuf, Fadli mengangguk. "Apa kau yakin, tidak akan membuat adikku kembali merasa sedih?" Yusuf menatap Fadli yang juga menatapnya
"Aku akan berusaha untuk hal itu" jawab Fadli membuat Yusuf tersenyum
"Baiklah" Yusuf mengangguk
"Mas" Laila menjauhkan wajahnya dari dada suaminya, ia tidak terima dengan keputusan yang diambil oleh suaminya
"Sayang" Yusuf menatap istrinya dengan tersenyum
"Mas kamu tidak tau kalau Fatimah selalu menangis" Laila mendorong suaminya menjauh
"Sayang aku tau semuanya. Percayalah padaku" Yusuf kembali memeluk istrinya meski istrinya memberontak kecil dalam pelukannya. "Keputusannya tetap ada ditangan Fatimah" ucap Yusuf membuat Laila akhirnya tenang
"Kau boleh bertemu dengan adikku, tapi tidak dengan memaksanya" ucap Yusuf membuat senyum Fadli terbit
"Aku mengerti, terima kasih Yusuf" ucap Fadli tanpa bisa menyembunyikan raut bahagianya
"Ini alamatnya" Yusuf menyerahkan selembar sertas yang telah ia tulis alamat lengkap neneknya, tempat Fatimah tinggal. "Aku yakin kau tau Fatimah ada dikota mana" ucap Yusuf diangguki Fadli
"Pergilah!" Husir Yusuf membuat Fadli mengangguk
"Sekali lagi terima kasih Yusuf" Fadli berucap tulus. "Aku pergi dulu" pamitnya
"Mas kena.." "sayang, jangan keras hati begitu" Yusuf menegur
"Tapi dia sudah buat Fatimah menangis" ucap Laila
"Aku juga sudah buat kamu menangis" Yusuf menangkup sebelah pipi istrinya
"Itu beda mas" Laila cemberut
KAMU SEDANG MEMBACA
LAYU
RomanceAiman Yusuf Habibi. Yang akrab dipanggil Yusuf ini merupakan seorang pemuda tampan yang telah menjadi hafidz Al-Qur'an 30 jus sejak usianya masih sangat muda. Selain hafidz ia juga merupakan seorang ustadz muda . Laila Nurul Afifah akrab disapa Lail...