chapter 23 LAYU

899 51 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.


"Mas itu.." "itu rumah kita" ucap Yusuf sembari menurunkan istrinya

"Ru..mah kita?" Laila tidak percaya

"Iya sayang, rumah kita" Yusuf meyakinkan. Laila terpukau menatap rumah didepannya. Tidak begitu besar tapi sangat indah. Desainnya seperti rumah pohon tapi ini tidak terlalu tinggi dari tanah dan sangat cantik dan bagus

"Mau jalan sendiri?, Atau aku gendong?" Laila menatap suaminya masih tidak percaya

"Benar, rumah kita?"

Yusuf kembali menggendong istrinya. "Iya sayang, rumah kita" Yusuf mengecup kening istrinya sekilas sebelum berjalan menaiki tangga menuju pintu masuk. "Ambil kuncinya!"

Laila menatap suaminya bingung. "Kuncinya?. Dimana?"

"Disaku bajuku" Laila menuruti perintah suaminya. Ia merogoh saku baju suaminya dan mendapatkan sebuah kunci

"Buka!" Perintah Yusuf. Laila dengan ragu memasangkan kunci itu di lubang pintu dan memutarnya perlahan

Terbuka. Laila menatap suaminya saat kunci pintu itu terbuka. "Masih belum percaya?" Tanya Yusuf tersenyum

"Buka pintunya!" Laila meraih gagang pintu dan membukanya

Yusuf melangkah masuk kedalam rumah itu, masih dengan menggendong istrinya. "Itu foto siapa?" Tanya Yusuf menunjuk sebuah figura foto besar yang tertempel di dinding menggunakan dagunya

Laila melihat figura foto itu dan matanya kembali membulat karena terkejut. Itu foto pernikahan mereka, tepatnya saat mereka baru saja resmi menjadi suami istri. Dan tidak jauh dari figura foto itu ada beberapa figura foto kecil, foto mereka berdua saat resepsi dan saat honeymoon

"Aku yang desain rumah ini, saat kau pergi ke Makasar" jujur Yusuf membuat Laila menatapnya tidak percaya. "Dan foto ini. Aku menyuruh Mbak Tia pajang saat kau bilang ingin pergi ketempat yang memiliki pemandangan yang bagus" lanjut Yusuf

"Mbak Tia, siapa?" Tanya Laila

"Orang yang merawat rumah ini. Karena aku tau kalau kita tidak mungkin terus tinggal disini, makanya aku nyewa Mbak Tia untuk rawat rumah ini dan sediain bahan makanan kalau kita mau nginap disini" jawab Yusuf. "Kita akan kesini kalau liburan" lanjut Yusuf

"Terus, Mbak Tia tinggal disini?" Tanya Laila

"Kalau kita tidak disini, iya. Aku yang nyuruh dia tinggal di sini sama suaminya" Laila tersenyum

"Terima kasih, mas. Karena sudah mengajakku ke sini" Laila memeluk leher suaminya dan menyembunyikan wajahnya di leher suaminya

"Sekarang kamu harus istirahat. Aku tidak mau kalau kamu sampai pingsan seperti beberapa hari yang lalu" Yusuf membawa Laila ke sisi kanan rumahnya. Membuka pintu itu dengan sikunya. "Ini kamar kita" Yusuf membaringkan istrinya diatas kasur berukuran besar yang ada dikamar itu

"Mas, mau kemana?" Tanya Laila mendudukkan dirinya saat Yusuf hendak keluar dari kamar itu

"Buat makan malam untuk kita"

"Biar Laila saja yang masak" Laila hendak berdiri tapi Yusuf menahan kedua bahunya agar tetap duduk

"Istirahat" perintah Yusuf

"Tapi mas... Baiklah" Laila akhirnya mengalah karena suaminya menatapnya dengan intens

"Mas" panggil Laila ragu saat Yusuf telah melewati pintu kamar itu

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang