chapter 17 LAYU

1K 66 10
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.


"Gimana?, deg-degan?" Yusuf melihat dari kaca,  saudara angkatnya yang telah berdiri dibelakangnya

"Aku tidak akan mengelaknya" jawab Yusuf tersenyum

"Wah kak, kau semakin tampan saja" kali ini Maryam yang berbicara dengan berdiri disampingnya

Yusuf memang telah siap dengan pakaian pernikahannya. Seminggu telah berlalu dan hari ini Yusuf dan Laila akan melakukan ijab qobul dirumah pak Zaki

Yusuf sangat senang terbukti dari wajahnya yang terlihat sangat cerah. Lebih cerah dari pada biasanya

"Yusuf, kamu sudah siap nak?" Tanya bunda Suci masuk kedalam kamar Yusuf

"Iya bunda" sahut Yusuf berdiri dari duduknya

"Kak Laila beruntung banget bisa dapetin kak Yusuf. Aku jadi iri" keluh Maryam

"Putri bunda yang cantik ini pasti akan dapat yang lebih baik dan lebih tampan dari pada kedua kakak laki-lakinya" bunda Suci merangkul bahu Maryam dengan lembut

"Hemm.. gantengnya putranya bunda satu ini" bunda Suci mengusap lembut pipi putranya. "Ayo berangkat, jangan bikin mempelai wanita dan para tamu undangannya jadi menunggu" Yusuf mengangguk mantap

Maryam menggandeng lengan kanan kakaknya sedangkan bunda Suci menggandeng lengan kiri putranya. Raihan berjalan didepan mereka

.
Disisi lain

"Cantiknya putri papa" Zaki melihat wajah putrinya dari cermin meja rias putrinya

Putrinya sangat cantik dengan gaun pernikahan syar'i yang sangat simpel dan elegan. Wajahnya pun dirias hingga menambah kecantikannya. Serta mahkota menghiasi kepalanya yang tertutup hijab

"Terima kasih, papa" ucap Laila merona

"Maafin papa ya ka..." "Papa sudah cukup, Laila dan Yani udah maafin papa" Laila menyentuh punggung tangan papanya yang ada di bahunya

"Papa tidak menyangka, putri papa yang dulu papa gendong kemana-mana, tidak lama lagi akan menjadi istri orang"

"Tapi Laila tetap putrinya papa"

"Berbahagialah sayang" ucap Zaki tulus pada putrinya

Tok tok tok
"Permisi pak, non" Zaki dan Laila melihat kearah wanita paruh baya yang berdiri didepan pintu

"Ada apa mbok?" Tanya Zaki ramah

"Begini pak, mempelai pria nya sudah datang" ucap mbok membuat Laila semakin merona dan jantungnya berdegup sangat kencang

"Ok mbok, terima kasih atas informasinya" mbok mengangguk kemudian mengundurkan diri untuk kembali kelantai bawah

"Calon suamimu sudah datang" bisik Zaki menggoda putrinya. "Yasudah papa kebawah dulu. Nanti papa suruh orang kesini untuk nemani kamu" Zaki keluar dari kamar putrinya meninggalkan Laila sendirian dikamar itu

Laila kembali menatap wajahnya di cermin didepannya. Senyumnya sangat cerah dan wajahnya masih saja merona padahal ia tidak terlalu menggunaka blush on

"Kak Laila" Laila melihat kebelakang disana berdiri adiknya, Yani, maryam, dan satu wanita muda yang kalau dia tidak salah ingat, wanita itu adalah istri dari Rizal, sahabat calon suaminya

"Mbak Laila cantik banget" ucap wanita itu

"Terima kasih em.." "Hajrah, mbak"

"Terima kasih Hajrah" ucap Laila tulus

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang