chapter 38 LAYU

1K 57 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.



"Ssttt" beberapa kali matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya

"Kau sudah sadar, Laila" Laila melihat kearah ibu mertuanya yang berdiri didekatnya

"Bunda" lirih Laila. Kemudian melihat kearah wanita yang berdiri tidak jauh dari bankarnya. "Amelia" lirihnya

"Minum dulu" bunda Suci membantunya minum dengan perlahan

"Terima kasih, bunda" ucapnya tulus

"Maafkan aku karena tidak bisa melindungimu" ucap Amelia membuat Laila menggeleng

"Kamu tidak salah, jadi jangan minta maaf. Aku yang salah sehingga membuatmu ikut terseret" ucap Laila pelan sebelum matanya menyisir seluruh isi ruangan serba putih yang ia tempati

"Cari Yusuf?" Tebak bunda Suci membuat Laila menatap ibu mertuanya dengan berkaca-kaca

"Laila salah bunda. Harusnya Laila dengar ucapan mas Yusuf, yang nyuruh Laila ambil cuti di kampus" ucap Laila menangis

Bunda suci membawa Laila kedalam pelukannya. "Sudah nak, ingat kandungan kamu. Jika kamu menangis, akan berpengaruh kepadanya juga" nasehat bunda Suci lembut

"Tapi bunda, mas Yusuf marah sama Laila" ucapnya masih menangis. Bunda Suci mengusap kepala Laila dengan lembut

"Yusuf tidak mungkin marah" bunda Suci menenangkan

"Tapi buktinya, mas Yusuf tidak ada disini" Laila kembali melihat ke seluruh sisi ruangan itu

"Yusuf lagi urus surat cutimu. Sebentar lagi pasti kem.." "assalamu'alaikum" Laila langsung melihat kearah pintu,  disana seorang pria tampan berdiri dengan menggendong anak kecil yang tidak kalah tampan dari pada pria itu

"Wa'alaikumussalam"
"Tuhkan bunda baru saja bilang. Ehh orangnya sudah ada" ucap bunda Suci tersenyum

"Kenapa menangis?" Laila memejamkan matanya saat merasakan usapan lembut dipipinya yang basah

"Dia pikir kamu marah" bunda suci yang menjawab membuat Laila kembali membuka matanya lalu menatap bunda Suci dengan cemberut

"Bunda" rengeknya

"Jangan menangis" ucap Yusuf lembut setelah mendudukkan dirinya di pinggiran bankar yang ditempati oleh istrinya. "Istri cantiknya mas tidak boleh nangis, nanti cantiknya hilang" ucap Yusuf lagi membuat pipi Laila langsung memerah

"Tuh sudah dapat kata-kata manis lagi" ucap bunda Suci membuat Laila langsung menyembunyikan wajahnya didada suaminya

Yusuf menatap bundanya dengan tersenyum. "Istri dan calon anakmu baik-baik saja" bunda Suci balas menatap lembut putranya

"Terima kasih karena telah menjaga istriku" ucap Yusuf pada Amelia yang sedari tadi hanya bisa diam

"Jangan berterima kasih kepadaku. Karena aku dan Laila adalah teman jadi sudah sepatutnya kami saling melindungi" ucap Amelia membuat Laila terharu

"Amelia" ucap Laila meminta Amelia mendekat. Yusuf berdiri dari duduknya memberikan tempat untuk Amelia.  Amelia menurut dan Laila langsung memeluknya dengan erat

"Terima kasih" ucap Laila tulus

"Sama-sama. Yaudah aku pulang dulu ya, takutnya mama cariin" ucap Amelia pamit

"Sopirku akan mengantarmu" ucap Yusuf saat Amelia baru saja akan melewati pintu

"Terima kasih" ucap Amelia dan kembali melanjutkan langkahnya pergi dari sana

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang