chapter 28 LAYU

727 42 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.



"Mas Yusuf" panggil Laila pada suaminya yang baru saja selesai berpakaian. Laila kini tengah menyusui putranya dengan duduk dipinggiran kasur

Yusuf berjalan mendekati istrinya kemudian mendudukkan dirinya disamping istrinya

"Tanyakan saja yang mau kau tanyakan" Yusuf berucap sangat lembut. Ditatapnya istrinya dengan intens sembari mengangkat sebelah alisnya

"Emh.. mas.." Laila masih sangat gugup jika ditatap seintens itu oleh suami tampannya, padahal pernikahan mereka sudah hampir menginjak usia setahun dan telah memiliki seorang putra yang sangat tampan seperti ayahnya

Laila jadi ragu untuk bertanya dan malah menundukkan wajahnya menatap wajah putranya

Yusuf mendekatkan wajahnya kearah istrinya, membuat Laila dengan spontan mengangkat wajahnya. Yusuf tersenyum melihat rona merah di pipi istrinya kemudian menarik kalung yang terpasang di leher istrinya. "Kau pernah hampir kehilangan kalung ini" ucap Yusuf memberi klue. "Kau menangis kencang karena takut untuk pulang" kembali Yusuf memberikan klue kedua. "Waktu itu kau menc.." "aku sudah mengingatnya, mas" Laila dengan cepat memotong ucapan suaminya saat tau apa yang akan suaminya katakan.

"Kau yang memulainya lebih dulu" Yusuf tersenyum menggoda. "Kau.." Laila menutup mulut suaminya dengan tangan kirinya yang bebas. Hal itu membuat Yusuf terkekeh pelan. Dilepasnya telapak tangan istrinya yang menutupi mulutnya kemudian mengecup lembut pipi istrinya. "Kau yang menciumku duluan" bisik Yusuf menggoda

"Ih mas Yusuf" rengek Laila karena suaminya itu senang sekali menggodanya dengan kebenaran

"Apa kau melup.." "mas Yusuf, berhenti" Laila memeluk suaminya dan menyembunyikan wajahnya yang memerah di dada suaminya

"Kenapa waktu itu kamu sampai melakuin hal itu?. Waktu itu aku kelas tiga SD dan kamu berarti kelas 2 SD dong" Laila menatap suaminya menerawang sejenak

"Aku tidak sengaja lihat papa sama mama, jadi.." "ingin coba?" Goda Yusuf

"Ihh.. waktu itukan aku masih kecil. Masih polos"

"Sekarang masih mau nyoba?"

"Tidak mau" Laila menggeleng cepat

"Istriku sayang" Yusuf mengusap rambut istrinya yang tergerai dengan gemas. "Kamu tidak panas, gerai rambut seperti ini?" Tanya Yusuf

"Panas" jawab Laila menjauhkan wajahnya. Terdapat bintik-bintik air di beberapa titik wajahnya

Yusuf mengambil jepitan rambut yang ada di atas meja nakas kemudian mengambil duduk di belakang istrinya. "Mas, kamu mau apa?"

"Mau jepit rambutmu" Yusuf mulai mengumpulkan rambut istrinya menjadi satu kemudian merapikannya, dan menjepitnya menjadi satu

"Terima kasih, mas" ucap Laila tulus saat suaminya memeluk perutnya dari belakang dan menaruh dagunya di bahu Laila

Yusuf menatap putranya yang mulai terlelap dalam gendongan istrinya setelah puas menyusu. "Hey pria kecil" Yusuf mengusap pipi putranya

"Mas jangan ganggu dia. Dia baru bisa tidur lagi ini" Laila menegur

"Kenapa semalam kamu tidak bangunkan aku?. Malah pergi keluar untuk menenangkan Haikal. Aku rasanya seperti suami yang jahat, masa istrinya kesusahan tenangin anaknya. Aku malah tidur nyenyak" ucap Yusuf menaruh keningnya dibahu istrinya

"Maaf mas. Aku hanya takut ganggu tidurmu. Aku tau kamu baru tidur karena urus pekerjaanmu dan besoknya, harus pergi kekantor lagi. Aku tidak mau kamu sampai kelelahan saat bekerja" ucap Laila pelan

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang