chapter 32 LAYU

711 47 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.


Laila masih saja merona jika menatap wajah tampan suaminya. Jika suaminya menatapnya, ia dengan segera menunduk atau mengalihkan pandangannya ke arah lain

Ucapan suaminya saat mereka dikamar masih saja terngiang di telinganya. Padahal ucapan itu sangat sering suaminya ucapkan padanya. Ia tau suaminya sangat mencintainya. Tapi pernyataan cinta suaminya itu tetap saja membuatnya merasa sangat bahagia

"Sayang, ada apa?" Yusuf akhirnya bertanya dengan membuat istrinya melihat kearahnya

"Tidak ada" Laila menggeleng kemudian kembali menunduk

"Lihat aku" Yusuf mengangkat dagu istrinya agar balas menatapnya

"Tidak ada" Laila memejamkan kedua matanya

"Sayang" ucap Yusuf lembut dan Laila langsung memeluk tubuh suaminya dengan erat

"Aku malu" lirihnya jujur

Yusuf mengusap kepala istrinya yang tertutup jilbab, membuat istrinya itu sangat nyaman berada dalam dekapannya

"Aku sangat mencintaimu, bidadari surgaku" bisikan suaminya membuat Laila semakin menyembunyikan wajahnya di dada suaminya

"Ayah, bunda" panggil Haikal berlari kearah mereka

"Sayang jangan lari-la..." Ucapan Laila terhenti saat tubuh putranya hampir oleng, untung suaminya dengan gesit menangkap tubuh pria kecil itu

"Makanya bunda sudah sering bilang sama kamu, jangan lari-lari nanti kamu jatuh. Tapi kamu tidak pernah mau dengerin ucapan bunda" marah Laila dengan khawatir

"Maafin ikal bunda" lirih pria kecil itu menunduk

Laila menghela nafas pelan, "kemarilah" pintanya dengan melebarkan kedua tangannya

Pria kecil itu segera masuk kesana dan menangis dalam pelukan bundanya. "Eh jagoannya bunda kok nangis sih?" Ucap Laila lembut kemudian menjauhkan wajah putranya untuk mengusap lelehan air mata yang jatuh dipipi chaby putranya

Yusuf tersenyum manis melihat itu. Kemudian mengalihkan pandangannya kearah para santri yang sedang melahap makanan dengan sesekali melihat kearah keluarga kecilnya

Pesta yang diadakan sangat sederhana. Hanya pesta makan-makan untuk para santri dan beberapa warga sekitar pesantrennya

Lamunan Yusuf buyar saat seseorang menyentuh punggung tangannya dengan lembut. Yusuf melihat kesampingnya, kearah istrinya yang tersenyum manis dengan menatapnya

"Bunda, Ikal main disana ya?" Ucap Haikal meminta izin seperti mengerti jika bunda dan ayahnya ingin berbicara berdua

Laila mengangguk dan Haikal berjalan menjauhi kedua orangtuanya menuju tempat yang tadi ia tunjuk, tempat Nanda dan anak-anak lainnya bermain

"Mas, kamu senang?" Tanya Laila menggenggam tangan kanan suaminya kemudian mengecupnya sekilas

Yusuf mengangguk kemudian berbalik mengecup punggung tangan kiri istrinya. "Terima kasih sayang" ucapnya tulus

Laila tersenyum kemudian mendekatkan keningnya ke wajah suaminya. "Ngapain?" Goda Yusuf

"Mau kiss" ucapnya cemberut

"Tidak mau" tolak Yusuf dengan tersenyum

"Yaudah aku cari.." cup. Ucapan Laila langsung terhenti saat suaminya mengecup keningnya dengan sangat lembut. Pipinya merona dan dengan cepat ia menyembunyikan wajahnya di dada suaminya

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang