chapter 15 LAYU

1K 56 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.



Mobil yang dikemudikan oleh Yusuf berbelok masuk ke halaman rumah orang tuanya. Mobil itu berhenti tepat di depan tangga rumah orang tuanya

"Yusuf" ucap bunda Suci senang saat melihat putranya keluar dari mobil

"Assalamu'alaikum, bunda" ucap Yusuf menyalimi punggung tangan bundanya. "Kenapa bunda berada diluar rumah?. Bunda kan masih sakit" ucap Yusuf menyentuh pipi bundanya yang masih sedikit pucat

"Bunda hanya bosan didalam kamar terus-menerus"

"Baiklah. Hem bunda, Yusuf datang kesini tidak sendirian" bunda Suci menatap putranya bertanya

Yusuf melangkah kearah seberang pintu pengemudi dan membuka pintu itu. "Ayo keluar" ajaknya mengulurkan tangannya kepada Laila

"Aku malu" lirih Laila

"Bunda, ini orangnya tidak mau turun" Yusuf melapor pada bundanya. Bunda Suci yang penasaran, akhirnya berjalan mendekat kearah Yusuf

"Ehh Laila" bunda Suci terkejut melihat Laila berada disana, kemudian menatap putranya. Yusuf mengangguk meyakinkan jika itu memang benar adalah Laila

Laila akhirnya keluar dari mobil Yusuf. "Laila apa kabar?, Makin cantik saja ya" bunda Suci menangkup sebelah pipi Laila

"Bunda, Laila kangen" Laila langsung memeluk erat tubuh bunda Suci dan bunda Suci membalasnya kemudian tangannya dengan lembut mengusap rambut Laila yang terikat rapi

"Bunda juga kangen sama kamu. Dari mana saja?, Kenapa baru muncul?" Laila melepaskan pelukannya

"Aku di Makassar, bunda. Aku pikir Fatimah sudah cerita. Kalau aku tinggal dirumahnya nenek Halimah" mendengar jawaban Laila, bunda Suci langsung menatap kearah putranya

"Ya Allah anak ini. Kerjaan kamu pasti ini" bunda Suci mencubit lengan Yusuf membuat Yusuf meringis. "Pantas saja kamu tidak pernah khawatirin dia"

"Maaf bunda, maaf" ucap Yusuf memegang tangan bundanya yang tadi mencubit lengannya

"Kamu tau nenek Halimah itu siapa?" Laila menggeleng pelan

"Dia itu neneknya Yusuf"

Laila melihat kearah Yusuf dan Yusuf mengangguk membenarkan

"Apa Fatimah tidak pernah mengatakannya kepadamu?" Tanya bunda Suci, Laila menggeleng pelan

"Maafin kedua anak bunda ya" ucap bunda Suci mewakili. "Lanjut ngobrol didalam yuk, disini panas" ajak bunda Suci menggandeng tangan calon menantunya

Yusuf hanya mengikuti dari belakang. Yusuf mengeluarkan hpnya dan melihat pesan jawaban 'baiklah' dari Raihan

Dijalan tadi, Yusuf memang mengirim pesan kepada Raihan agar Raihan mengerjakan pekerjaannya karena ia tidak akan kembali kekantor. Yusuf terdiam sejenak

"Bunda, Yusuf balik kekantor dulu ya, masih ada beberapa pekerjaan" izin Yusuf menghampiri bundanya

"Kamu baru sampai loh, masa udah pergi lagi"

"Maaf bunda" Yusuf mengecup pipi bundanya sekilas kemudian menyalimi punggung tangan bundanya

"Tolong jagain Laila ya bunda" bisik Yusuf. "Yusuf pergi dulu. Assalamu'alaikum" lanjutnya dengan senyum cerah

"Wa'alaikumussalam. Hati-hati bawa mobilnya. jangan ngebut"

"Siap bunda" ucap Yusuf sebelum berjalan menjauhi bunda Suci dan Laila, menuju mobilnya

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang