chapter 16 LAYU

984 60 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.



Tok tok tok
"Assalamu'alaikum" salam Yusuf setelah mengetuk pintu rumahnya

Yusuf mendengar suara langkah buru-buru orang dari dalam. "Wa'alaikumus...salam" jawab orang itu pelan pada kata terakhirnya. "Ini muka kamu kenapa?" Tanya bunda Suci khawatir sembari menyentuh wajah putranya yang lebam

"Yusuf tidak apa-apa bunda, ini hanya luka kecil" ucap Yusuf menenangkan bundanya

Yusuf tersenyum lembut kearah Laila yang juga khawatir padanya tapi tetap diam ditempat

"Istirahatlah dikamarku" ucap Yusuf dengan lembut kepada Laila

"Bunda Yusuf minta tolong ya, bantu Yusuf jaga dia" tunjuk Yusuf pada Laila membuat Laila sangat tidak menyangka jika Yusuf ternyata sangat menyayanginya

Yusuf memeluk tubuh bundanya sejenak sebelum pamit pada bundanya untuk membersihkan dirinya

Yusuf sadar jika Raihan mengikutinya tapi ia membiarkannya saja. Dipilihnya kamar yang letaknya tidak begitu jauh dengan kamarnya

"Habis dipukul siapa?" Senyum Yusuf kembali terbit saat Raihan akhirnya membuka suaranya

"Tidak ada" jawab Yusuf sebelum berjalan kearah kamar mandi

"Berusaha lebih keras untuk mendapatkan restu dari calon  papa mertua" Yusuf masih dapat mendengarkannya tapi kembali lagi, ia hanya membiarkannya saja

..
"Bunda, ada apa?, Kenapa hanya berdiri diam disini?" Tanya Yusuf saat ia keluar dari kamar dan melihat bundanya berdiri didepan pintu kamar itu

"Bunda tungguin kamu keluar" jawab bunda Suci tersenyum

"Kenapa tidak bilang saja. Dari pada harus menunggu" ucap Yusuf merangkul bahu bundanya. Mereka berjalan kearah balkon yang berada diujung lantai atas

"Yusuf.." "bunda, Yusuf tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil" ucap Yusuf saat bunda Suci menyentuh pipinya yang lebam

"Kamu masih saja tetap ganteng"

"Kan anaknya bunda, sama ayah"

"Apa sangat sulit mendapatkan restu dari papanya?" Tanya bunda Suci khawatir

"Tidak bunda, papanya hanya butuh waktu. Percaya pada Yusuf, tidak lama lagi kami akan mendapatkan restu dari papanya" Yusuf meyakinkan

"Bunda mendoakan yang terbaik untukmu dan untuk kalian" dipeluknya tubuh putranya dengan erat

Ibu dan anak itu memutuskan untuk turun kelantai bawah

"Do'akan saja yang terbaik untuk kak Laila" Yusuf mendengar ucapan Raihan pada Maryam saat baru tiga langkah menginjakan kakinya dianak tangga

"Kakak sendiri calonnya mana?"

"Nanti kalau sudah waktunya juga akan ada"

Semakin jelas Yusuf mendengar ucapan Raihan dan Maryam.

"Semoga kakak cepat dipertemukan dengan wanita yang akan menjadi jodoh kakak" do'a Maryam

"Amin" sahut Yusuf dan bunda Suci kompak

"Bunda, Yusuf kepesantren dulu ya" pamit Yusuf pada bundanya

"Kamu mau pergi lagi?" Tanya bunda Suci menatap putranya tidak percaya

"Bunda tenang saja Yusuf hanya mau memberikan yang terbaik diakhir kepemimpinan Yusuf disana" ucap Yusuf membuat bundanya terkejut. "Iya bunda, Yusuf mau mengundurkan diri sebagai kepala sekolah disana" ucap Yusuf meyakinkan bundanya

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang