chapter 7 LAYU

946 62 1
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Happy reading

.
.
.


Tepat sebulan Laila berada dipesantren Maryam Fatimah. Beberapa kali ia dijenguk oleh bunda Suci atau kedua adiknya Yusuf

Yusuf sendiri sedang sibuk dengan pekerjaannya. Dan papanya, Laila tidak yakin papanya akan datang karena menghubunginya saja papanya tidak pernah

Semakin sering bunda suci mengunjunginya Laila merasa semakin berharap akan satu hal, tapi ia takut jika terlalu berharap karena jika ia terjatuh rasanya akan sangat menyakitkan

"Kamu melamun, nak" Laila tersadar dari lamunannya saat bunda Suci menyentuh bahunya

"Iya bunda?" Tanya Laila salah tingkah

"Ada apa?, Kenapa melamun?" Tanya bunda Suci lembut

"Tidak ada apa-apa, bunda. Laila hanya lelah saja"

"Katakan pada bunda, jika ada masalah" ucap bunda Suci tersenyum. Laila juga ikut tersenyum

"Aku hanya merindukan seseorang"

"Yusuf kah orang itu?" Laila mengangguk malu. "Yusuf sangat sibuk belakangan ini karena ayahnya sedang sakit" Laila mengangguk pelan

"Bunda"

"Hmm" bunda Suci menjawab dengan deheman kemudian menarik kepala Laila agar bersandar di bahunya

"Apakah pernah ada seorang ustadzah yang melamar Yusuf?" Tanya Laila nadanya terdengar ragu

"Dari mana kau dengar hal itu?" Tanya bunda Suci terkekeh pelan

"Dari santriwati disini. Apakah hal itu benar bunda?"

Bunda Suci tersenyum lalu mengusap kepala Laila dengan lembut. "Itu memang benar. Dan bukan hanya sekali tapi beberapa kali. Ada juga yang bukan ustazah, tapi anak kyai atau anak sahabatnya ayah adit"

"Kira-kira ada berapa orang, bunda?"

"Lumayanlah, bunda awalnya tidak mengerti kenapa Yusuf menolak mereka semua. Tapi belakangan ini, bunda tau alasannya"

Laila menatap tidak mengerti kearah bunda Suci. "Nanti kamu juga akan mengerti" bunda Suci memeluk tubuh Laila dari samping

"Tetap sabar dan jangan pernah berubah lagi seperti dulu" Laila tersenyum mendapatkan perlakuan manis dari bunda Suci. Ia merasa seperti sedang bersama mama kandungnya

"Laila sayang bunda" ucap Laila tulus

"Bunda juga sayang sama kamu"

Senyum terbit dibibir pemuda yang berdiri tidak jauh dari tempat kedua wanita itu duduk. Setelah cukup lama melihat interaksi kedua wanita berbeda generasi itu, pemuda itu akhirnya pergi menjauhi tempatnya

"Kamu betah berada disini?" Tanya bunda Suci

"Betah bunda, disini orangnya ramah-ramah semua. Kekeluargaannya terasa sangat kental, jadi berasa sama keluarga besar"

"Alhamdulillah kalau begitu, bunda jadi senang mendengarnya"

"Bunda"

"Ada apa?" Tanya bunda Suci

"Laila sudah lama suka sama putra bunda"

"Siapa, Raihan?" Tanya bunda Suci menggoda

"Bunda" rengek Laila

"Iya iya, Yusuf. Makanya bilangnya yang jelas 'Laila sudah lama suka sama Yusuf', gitu"

"Bunda" rengek Laila lagi karena bunda Suci masih terus menggodanya

LAYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang