Hay, balik lagi nih..
Biasakan vote sebelum baca
Happy reading.
.
.Mobil yang dikendarai oleh Yusuf berhenti tepat di halaman parkir pesantrennya
Awalnya bunda Suci tidak mengizinkannya pergi, tapi Yusuf berusaha memberikan pengertian kepada bundanya hingga akhirnya ia diizinkan
Dan Yusuf awalnya dilarang mengemudi oleh bundanya, tapi tepat saat ia ingin pergi adiknya Maryam juga ada jadwal les jadi dengan sangat terpaksa bunda Suci membiarkan Yusuf mengemudikan mobilnya sendiri
Yusuf sangat menyukai berada dipesantrennya. Suasananya sangat nyaman dan tentram. Dan Ia juga menjadi sangat santai jika berada disini
Pesantrennya saat ini sangat sepi karena Yusuf yang datang tepat di jam istirahat para santri
Yusuf berjalan santai kearah rumahnya berada. Ia ingin membersihkan rumahnya terlebih dahulu sebelum bersantai di kebun pesantren
"Ustadz Yusuf" Yusuf berbalik saat mendengar namanya dipanggil
Yusuf hanya diam menunggu santriwati didepannya kembali bersuara
Santriwati itu menyodorkan sebuah kotak kecil. "Terima kasih" ucap Yusuf menerima kotak itu lalu hendak melanjutkan langkahnya
"Ustadz tidak bertanya, kotak itu dari siapa?"
"Kutebak dari Laila" ucap Yusuf tanpa berbalik, ia tau santriwati dibelakangnya sangat terkejut dengan tebakannya yang sangat tepat. "Benarkan, Marwah?"
"I..iya" santriwati bernama Marwah itu gugup
"Terima kasih karena kamu mau menjadi temannya selama dia disini" Yusuf berucap lagi
"Ustadz kau.." Marwah tidak dapat melanjutkan ucapannya
"Saya permisi. Assalamu'alaikum" pamit Yusuf kembali melanjutkan langkahnya
"Wa'alaikumussalam" cicit Marwah menatap punggung Yusuf yang melangkah semakin menjauh kemudian menghilang saat masuk kedalam rumahnya
*
Selesai membersihkan rumahnya, Yusuf mendudukkan dirinya di pinggiran kasurnya kemudian mengambil kotak kecil yang tadi ia simpan diatas meja nakas disamping tempat tidurnya"Sudah kutebak" lirihnya setelah melihat isi dari kotak kecil itu kemudian membaca tulisan yang ada diatas kertas yang ditulis oleh Laila, 'aku tau, kau sendiri mampu membeli jam tangan yang lebih bagus dan lebih mahal dari pada jam tangan ini. Tapi aku harap kau menyukainya.
Dari yang mencintaimu'Yusuf tersenyum membaca kalimat terakhir yang ditulis oleh Laila. "Tidak pernah berubah"
Yusuf mengambil jam tangan itu dari kotaknya, dilihatnya sejenak sebelum menurunkannya diatas kasurnya. Yusuf melepaskan jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya lalu memasang jam tangan pemberian Laila sebagai gantinya
"Aku menunggumu kembali" lirihnya mengusap kaca jam tangan itu
Yusuf berdiri dari duduknya. Ia memutuskan untuk pergi ke kebun pesantrennya, menghabiskan waktunya disana
.
"Labunya berbuah sangat bagus" ucapnya sebelum berjalan mendekati tanaman labu kuning yang tumbuh sangat subur. Yusuf menjongkokkan badannya didekat buah labu yang sudah bisa dipetik lalu memetiknya"Ustadz Yusuf" Yusuf berdiri dari posisi jongkoknya lalu menatap salah satu santri yang ia perkirakan seumuran dengannya
"Assalamu'alaikum" ucap Yusuf membuat santri itu menyengir karena lupa mengucapkan salam
KAMU SEDANG MEMBACA
LAYU
RomanceAiman Yusuf Habibi. Yang akrab dipanggil Yusuf ini merupakan seorang pemuda tampan yang telah menjadi hafidz Al-Qur'an 30 jus sejak usianya masih sangat muda. Selain hafidz ia juga merupakan seorang ustadz muda . Laila Nurul Afifah akrab disapa Lail...