#2 : A R T I

4.1K 295 14
                                    

Masih awal jadi up-nya cepet.wkwk.

HAPPYREADING
VOTEMENT
SORRYFORTYPO

💍💍💍

Nessa menitikkan air matanya ketika melihat suaminya tengah mencium Prilly, sebagai istri sirinya.

Semua orang yang ada disana berdoa untuk kehidupan baru mereka.

Selepas acara ijab qobul, Nessa mendekati suami dan istri barunya.

"Selamat atas pernikahan kalian." Ucapnya pilu.

Ali menatap istrinya dengan raut tanpa ekspresi. Ali sendiri bingung dia harus bahagia atau sedih.

"Mbak Eca." Lirih Prilly memeluk Nessa sambil menitikan air matanya.

"Aku yakin kamu dan Mas Ali akan bahagia. Aku gak akan pernah anggap kamu istri kedua mas Ali. Kamu adalah istrinya juga, sah dimata agama." Ucap Nessa membuat Ali tidak terima.

"Sayang." Panggilnya gelisah.

Nessa menggeleng pelan.
"Nggak Mas. Ini adalah takdir, aku yakin kalian itu ditakdirkan berjodoh. Berbahagialah." Pintanya dan berpamitan untuk meninggalkan tempat itu.

"Maafkan aku Mas Ali, aku sangat menyayangimu, aku tidak mau melakukan ini tetapi keadaan yang memaksaku." Isaknya lirih.

"Eca sayang." Panggilan itu membuat Nessa membalikan tubuhnya.

"Aku sayang kamu Mas, aku sayang kamu." Nessa memeluk erat tubuh Ali.

"Eca, Ca."

Nessa mengerjabkan matanya beberapa kali, dahinya dibanjiri keringat, nafasnya memburu dengan air mata yang membasahi pipinya. Tentu saja hal itu membuat Ali khawatir.

"Kamu kenapa, sayang?" Tanya Ali cemas seraya mengelus dahi istrinya yang berkeringat.

Nesaa menatap Ali dan sekeliling kamarnya. Ternyata itu hanya mimpi, tapi kenapa Nessa bermimpi seperti itu?

"Kamu mimpi buruk, hm?" Tanya Ali kini memeluk istrinya sehingga membuat Nessa merasakan hangat dan wangi tubuh suaminya.

"Aku sayang kamu, Mas." lirihnya membalas pelukan Ali.

"Aku lebih sayang sama kamu. Ayo bangun udah siang." Seru Ali membuat Nesaa membuka matanya menatap jam dinding.

"Jam 6? Mas kenapa gak bangunin aku dari tadi." Protesnya pelan.

Ali terkekeh.
"Kamu aku bangunin malah nangis, ya aku kan heran."

Nessa mengerucutkan bibirnya.

"Udah jangan cemberut, minta dicium ya?" Goda Ali membuat Nessa bersemu.

"Ih Mas genit." Pekiknya mendorong wajah Ali dengan bantal disampingnya.

"Aduh aduh, dosa loh kamu sama suami gitu." Ujar Ali dengan merajuk.

"Eh maaf Mas, habisnya Mas nyebelin sih." Ucap Nessa dengan nada bersalah.

"Iya sayang." Gemas Ali seraya mengecupi seluruh wajah Nessa membuat perempuan itu memekik geli.

"Udah ah, aku mau mandi. Mau bantuin bunda masak." Ucap Nessa turun dari ranjang dan mencepol rambutnya asal.

Ali menatap istrinya dengan pandangan geli.

"Gak sekalian mandi bareng?" Goda Ali.

"Ih enggak ya! Nanti yang ada malah gak bener." Ucapnya seraya mengambil handuk yang digantungkan dekat lemari.

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang