#5. R U M I T

2.8K 259 19
                                    

Maapkan jika typo:)
Selamat membaca....

💍💍💍

Prilly tidak tahu kemana Alan membawanya pergi, yang jelas kini mereka tengah duduk di ujung jembatan dengan membiarkan kaki mereka menjuntai ke bawah danau.

Keduanya masih bergeming, tidak ada yang memulai obrolan semenjak isakan Prilly mereda.

Prilly memejamkan matanya kala hembusan angin menerpa wajahnya yang terlihat sembab, diikuti dengan kicauan burung yang berseliweran diantara mereka.

"Aku tahu semuanya..."

Prilly membuka matanya dan menatap Alan sekejap lalu memilih menatap lurus permukaan air yang tenang.

Alan sendiri merasa kecewa dengan keluarganya yang begitu bahagia dengan kehadiran Prilly mungkin kecuali dirinya dan Ali? Ketika dia tak sengaja mendengarkan obrolan keluarnganya ketika di ruang tengah.

"Nessa seneng, Mas Ali akhirnya mau nikah sama Prilly." Fatahilah dan Renata menatap menantunya dengan sendu.

Ada rasa iba menyeruak dirongga dada mereka, namun mereka juga senang akhirnya Ali akan mendapatkan seseorang yang mungkin lebih baik dari Nessa.

"Semoga saja pernikahan kalian tidak apa-apa. Papa ingin Prilly bahagia, walaupun dia bukan istri pertama Ali namun dia tetap menantu di rumah ini." ucap Fatahilah dengan tegas seolah tak ingin di bantah.

"Iya Pa. Mama juga sayang banget sama Prilly." timpal Renata.

Nessa hanya dapat menghela nafas, menghilangkan rasa sakit pada ulu hatinya ketika mendengar mwrtuanya yang amat menyayangi Prilly. Tiba-tiba dia merasa seperti orang asing di rumahnya sendiri.

Nessa memaksakan senyumnya,"kalau nanti Mas Ali sama Prilly punya anak, pasti anaknya lucu banget." tawanya sumbang.

Renata dan Fatahilah hanya ikut tersenyum, menghibur Nessa.

Alan merutuki dirinya sendiri, seharusnya dari dulu dia mengutarakan perasaanya kepada Prilly mungkin hal ini tidak akan terjadi. Justru Prilly akan bahagia menjadi istri pertamanya, pikir Alan.

"Apa yang Mas pikirkan?"

Dengan tegas dia menatap Prilly seraya berkata, "menjadikan kamu istriku."

Prilly kaget mendengarkan ucapan Alan yang tiba-tiba, seolah sedang melamar dirinya. Dilamar oleh dua laki-laki sekaligus, mereka adik kakak pula. Ini sangat bukan impian Prilly. Prilly tidak menyukai Alan yang suka bercanda seenaknya.

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang