#12. C E M B U R U

2.7K 277 16
                                    


|Now Playing <Zivilia - Aishiteru 3>|

Prilly menatap kedua anak kucing yang diberikan Alan dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Ingin rasanya membawa kucing-kucing itu ke gendongannya namun apalah daya Prilly merasa takut jika kucing-kucing itu mencakar dirinya.

"Meong, kalian disitu aja ya. Jangan deket-deket aku." Ujarnya kepada dua anak kucing yang hanya menatapnya.

Meow meow meow

"Tapi nanti kalau kalian lapar aku bakalan kasih makan kok."

Meow

Satu anak kucing lainnya mencoba keluar dari tempat tinggalnya hal itu sontak membuat Prilly berjalan mundur ke belakang dengan perasaan takut.

"Aduh, meong kamu jangan kayak gini dong. Aku takut huaaa." Prilly menangis seraya terus berjalan ke belakang.

Karena tidak melihat ke belakangnya dia tidak tahu jika di belakangnya ada meja yang terbuat dari kaca. Bayangkan saja jika Prilly jatuh keatas meja itu. Namun hal itu tidak terjadi karena sebuah tubuh menahannya dan membawa tubuh Prilly kepelukannya.

"Aaaa kucing garong." Teriak Prilly seraya mendorong tubuh yang memeluknya.

"Kucing garong?" Tanya Ali membuat wajah Prilly kaget karena mendengar suara suaminya.

"Loh Mas Ali udah datang? Kok gak kedengeran suara mobilnya sih." Tanya Prilly mengalihkan pembicaraan.

Ali duduk di sofa dan menepuk bagian sampingnya meminta Prilly duduk disana, hal tersebut tentu saja membuat Prilly malu bercampur senang.

"Udah Mas klaksonin juga, masa gak dengar. Memangnya kamu lagi apa di dalam sampai gak dengar pas mobil Mas masuk."

Prilly memainkan bola matanya supaya tidak bertatapan dengan mata Ali. "Oh itu lagi lihatin kucing."

"Kucing? Kamu pelihara kucing, bukannya kamu takut kucing ya." Ucap Ali dengan wajah yabg penasaran.

Ali sangat ingat betul bagiamana reaksi Prilly saat dia di cakar oleh kucing liar. Wajahnya sangat ketakutan dan menandai bahwa semua kucing itu selalu mencakar. Padahal waktu itu Prilly hanya ingin membawa kucing itu ke gendongannya.

"Iya sih, tapi kan pemberian dari orang gak boleh ditolak."

"Dari siapa?"

"Dari Alan."

Wajah Ali berubah drastis, kini wajahnya terlihat masam dan malas.

"Alan lagi, berarti sebelum aku ke sini dia kesini duluan. Kurang ajar."

"Mas ke kamar dulu, capek."

Prilly hanya bingung ketika melihat reaksi Ali yang tidak suka ketika dia mengatakan kedua kucing itu dari Alan. Menurutnya dia gak salah. Prilly berkata yang sejujurnya kepada Ali.

"Mungkin Mas Ali capek kali ya, biar aku masakin makanan aja buat dia." Ucapnya seraya bergegas meninggalkan ruang tamu.

Sedangkan di kamar, Ali menghela nafas berat. Betapa terngiang- ngiangnya suara Alan di kepalanya.

"Aku cinta sama Prilly Mas."

"Jadi aku mau selama Prilly menjadi istri Mas, biar aku berhubungan dengan Prilly, memperhatikannya ketika dia butuh perhatian suaminya."

"Bukankah kalian akan cerai setelah Prilly melahirkan seorang anak?"

"Aku sudah bilang, aku cinta sama Prilly. Jadi jangan biarkan aku melakukan hal lebih, aku peringatkan pokoknya jangan buat Prilly sakit hati dan menangis."

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang