10 January.
(Busan to Seoul)
Eunhee membuka matanya, semalam ia tidur lebih cepat dari biasanya. Sekitar pukul delapan malam ia sudah tidur setelah makan lalu minum obat. Eunhee juga menggunakan selimut tebalnya ketika merasakan udara di kamarnya begitu dingin.
" Ah mengapa leherku.." Ucap Eunhee pelan. Ia memukul pelan lehernya guna menghilangkan rasa sakit, namun hal itu membuat leher Eunhee semakin sakit. Akhirnya, Eunhee memilih memutar kepalanya ke samping kanan dan kiri, saat memutar kepalanya ke kanan ia sedikit memekik karena ia merasakan sakit pada leher kanan nya. Eunhee mendengus.
Baru juga kemarin pingsan, sekarang sakit leher. Eunhee membatin.
Eunhee pun berdiri dari ranjangnya. Ia melipat selimut tebal yg ia gunakan, lalu Eunhee berjalan keluar dari kamar. Pertama kali ia melihat Eunji sedang memakai sepatu dengan terburu-buru.
" Ingin kemana? " Tanya Eunhee berjalan menuju dapur, dia menuangkan teko air ke dalam gelas. Setelah menuangkannya, Eunhee meminumnya hingga habis.
Eunji menolehkan kepala kearah kakaknya. " Eonnie, tolong ambilkan topiku yg ada di meja makan " Ucap Eunji terburu-buru, hingga tak lama bunyi decitan pintu terbuka terdengar. Ibu Eunhee keluar dari kamarnya.
Eunhee mengernyit, lalu dia menganggukkan kepala setelah mengambil topi Eunji dan memakaikan nya pada kepala Eunji. Eunhee masih ingat bahwa hari ini Eunji harus studytour.
" Eunhee-ya, ibu sudah membuat Gimbap. Masukkan kulkas jika kau tidak memakannya, saat akan memakannya jangan lupa untuk memanaskan nya, paham? " Ucap Ibu Eunhee menjelaskan. Eunhee mengangguk mengerti. Lalu, ibu Eunhee mengecup kedua pipi Eunhee sebelum Eunji menarik-narik lengan ibunya.
Eunhee dapat melihat bus berwarna kuning dari kejauhan, ia juga melihat Eunji melambaikan kedua tangannya ketika bus mulai berjalan. Eunhee melambaikan tangannya membalas, ia tersenyum kecil. Ketika bus tersebut menghilang dari pandangannya, Eunhee kembali masuk ke dalam rumah.
" Ah, jadi sangat sunyi. " Gumam Eunhee. Dengan langkah malas, ia mengambil handuknya dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah melakukan rutinitas seperti mandi dan makan, Eunhee mengecek ponselnya sebelum ia memasukkannya ke dalam tas ransel miliknya. Pak Wookji mengirimi nya pesan bahwa Eunhee harus berangkat ke Seoul sekarang.
Eunhee menggendong tas ransel nya pada punggung, ia keluar dari rumah dan mengunci pintu. Eunhee pun harus berjalan menuju halte bus yg letaknya memang agak jauh, karena dia tinggal di pedesaan yang letaknya memang cukup jauh dengan perkotaan.
Sekitar satu jam, Eunhee akhirnya mendapatkan bus yg berhenti di dekat stasiun Bujeon. Ia memilih stasiun itu karena waktu keberangkatan ke Seoul sesuai dengan perkiraannya, mungkin nanti malam dia harus memesan satu kamar goshiwon. Eunhee tak begitu yakin bahwa ia dapat pulang ke rumah nanti malam.
Eunhee melihat kearah ponselnya yang sedari tadi ia genggam, Daejun terus mengiriminya pesan, hingga Eunhee sedikit kesal karena musik yg ia dengarkan melalui ponselnya berhenti. Akhirnya, Eunhee membalas pesan Daejun.
| Daejun
Hei Eunhee.| Daejun
Ahn Eunhee, astaga bocah ini.| Daejun
Hei, benar-benar.| Daejun
Sialan sekali, kenapa pak Wookji harus menyuruh ku.| Daejun
Hei Ahn Eunhee, aku bersumpah akan memukulmu jika kau tidak membalas pesanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES ✓
Mystery / Thriller❝A memory that you will remember until you die.❞ Ahn Eunhee, ia berusaha mencari seorang pelaku yg membunuh nyawa ayahnya ketika sedang bertugas sebagai polisi. Eunhee merasa terpukul ketika ia kehilangan ayah tercintanya itu. Hingga suatu ketika...