" What? Do you know this is crazy? Seseorang hampir menyelusup ke dalam apartemenku Soojoon! "
Valery terlihat berusaha menenangkan Vincent yg tampaknya berapi-api dalam dirinya. Lelaki itu terlihat marah kepada Soojoon yg datang seenaknya meminta akses komputer miliknya. Padahal, apartemen Vincent baru saja dibobol atau dimasuki oleh seseorang. Untungnya dia dengan cepat memanggil petugas keamanan apartemen nya dan mengecek kembali kamera pengawas.
Soojoon menggeleng menghela napas pelan. " T--"
" Go away. Aku membenci mu. " Potong Vincent dengan pedas. Ketika pria itu hendak pergi, Valery memegang lengannya berniat mencegah Vincent agar pria itu tetap mau berbicara dengan Soojoon secara baik-baik. Tetapi, Vincent menolak. Melepaskan lengannya dari tangan Valery masuk ke dalam apartemen nya dan membanting pintu dengan kencang. Valery hanya dapat menghela napas pasrah dengan pelan.
Soojoon yg melihat itu melongos tanpa rasa bersalah. " Demi--ah sialan. " Ucap Soojoon tidak bisa berkata-kata lagi. Kesal sekaligus marah bercampur di dalam dirinya, hingga tak lama ponselnya berdering lagi. Membuat Soojoon semakin merasa kesal ingin membanting ponselnya itu. Soojoon membuka ponselnya, seseorang mengiriminya pesan. Bukan pesan dalam bentuk teks, tetapi dalam bentuk gambar. Gambar tersebut memperlihatkan sebuah bom jenis TNT (Trinitrotoluena).
" Bom. " Soojoon bersuara, memperlihatkan layar ponselnya kearah Eunhee dengan Jungkook. Lalu berganti pada Valery. Wanita itu terlihat terkejut.
Eunhee bersuara. " Bom nya ada disini, dia baru mengirimkan pesan sebuah bom. Itu ancaman, bomnya pasti ada di dalam gedung apartemen ini. " Ucapnya dengan cepat.
" Kita butuh waktu Eunhee. Lima menit mencari ke seluruh penjuru gedung apartemen mustahil. Waktunya terlalu dikit. " Ucap Soojoon.
Eunhee menggeleng. " Tidak jika kita cepat, beberapa kita akan berpencar. Untuk Valery tolong bawa Daejun dan Eunji pergi, asalkan jangan sampai dia ketahuan polisi. Karena Daejun buronan, Jungkook dan Yohan mencari kearah lain yg berlawanan denganku dan Soojoon. Kalian mengerti? Ini bukan saat yg tepat untuk bertanya. " Ucap Eunhee. Valery mengangguk cepat, ia segera berjalan menuju Daejun dan Eunji, membawa dia orang itu pergi. Diam-diam Eunji menatap murung kearah kakaknya untuk sebentar, sementara Eunhee mulai berlari bersama Soojoon menaiki lift menuju lantai paling atas. Rooftop apartemen. Jungkook dan Yohan memanggil beberapa polisi patroli untuk berjaga setelah Daejun dan Valery pergi, mereka mencari bom tersebut mulai dari lantai bawah. Sebagai polisi patroli itu menghubungi penjinak bom dan mengevakuasi beberapa orang di dalam apartemen itu.
Mereka berdua terengah-engah, Soojoon sudah mencari ke penjuru ruangan ataupun sudut-sudut lainnya. Tetapi dia tidak menemukan bom itu, semakin lama waktu mereka semakin termakan habis. Sekarang, mereka berada di lantai empat. Apartemen ini memiliki lima lantai yg sangat luas, dan mereka harus mengecek setiap ruangannya.
" Soojoon! "
Eunhee berseru, ia berada di dalam sebuah ruangan nomor 37. Ia menemukan sebuah bom yg berdurasi dua menit disana, Eunhee mundur perlahan dan menghubungi Jungkook. Soojoon datang dan melihat kearah bom yg diletakkan di laci dapur itu. Dia melihat kearah belakang bom itu. Bertuliskan angka satu, lalu tak lama ponselnya bergetar satu kali. Soojoon mengeceknya, sebuah foto bom yg memiliki durasi enam menit.
" Eunhee, ada bom kedua. " Ucap Soojoon sembari menampilkan ponselnya kepada Soojoon. Wanita itu mengangguk, mereka berdua segera pergi mengecek kamar lainnya dengan cepat dan teliti.
Disisi lain, Jungkook tengah berada di lantai dua dengan Yohan. Masing-masing mereka mengecek satu ruangan agar menjadi lebih cepat, ia berada di ruangan kamar no 17. Jungkook menemukan sebuah bom yg diletakkan di bawah sofa, ia lantas menghubungi penjinak bom agar datang ke ruang apartemen nomor 17. Lalu ia segera meninggalkan bom yg berdurasi empat menit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES ✓
Mystery / Thriller❝A memory that you will remember until you die.❞ Ahn Eunhee, ia berusaha mencari seorang pelaku yg membunuh nyawa ayahnya ketika sedang bertugas sebagai polisi. Eunhee merasa terpukul ketika ia kehilangan ayah tercintanya itu. Hingga suatu ketika...