008. White mask and message

53 6 0
                                    

Dinginnya udara di malam hari, membuat Eunhee tak goyah sedikitpun. Ia justru merasa tertantang dengan rencana yg ia buat kemarin. Sungguh, dia tak habis pikir lagi dengan otaknya.


Eunhee memasukkan kedua tangannya dalam saku jaket berwarna hitam miliknya. Kaki ramping nya yg terbalut jeans itu melangkah bebas pada jalanan trotoar yg ramai dengan orang-orang berjalan. Eunhee melirik sekilas kearah kanannya, dia melihat jalan raya yg cukup ramai untuk sekitar jam delapan malam.

Eunhee menarik tangannya keluar, dia memegang gagang pintu lalu mendorongnya. Kaki Eunhee melangkah masuk pada salah satu club yg berada di bawah tanah. Kaki Eunhee bergerak menuruni tangga. Saat berada di club, matanya tak habis menatap orang-orang sekitar.

Bunyi musik yg memekakkan telinga membuat langkah kakinya sedikit terhuyung. Eunhee mendecak ketika melihat seorang lelaki tengah menghampiri nya, bahkan memeluknya. Eunhee menendang perut pria tersebut tanpa merasa bersalah. Lalu Eunhee melanjutkan langkahnya memfokuskan tujuan utamanya ke tempat penuh dengan orang-orang mencari hiburan disini.

" Ah sialan kau " Ucap Eunhee mengungkapkan perasaan kesalnya pada seorang wanita yg sedang duduk dengan anggun di sebuah kursi memanjang. Saat memasuki ruangan VIP itu, Eunhee dapat melihat, Valery Jung. Seseorang yg memintanya untuk datang ke tempat ini.

Valery meletakkan gelas dengan anggun, dia menyingkap mantel bulunya yg berwarna abu-abu. " Duduk, aku memesan ruangan ini dengan biaya mahal " Ucap Valery dengan tersenyum ramah. Eunhee mengambil duduk di depan Valery, dia melepas maskernya dan membuang napas lega.

" Bagaimana kabar Jung Jungkook? "

Bagai tersengat listrik, Eunhee menatap Valery dengan pandangan terkejut sekaligus bertanya. " Kau? " Tunjuk Eunhee pada Valery. Dahi Eunhee berkerut karena bingung.

Valery terseyum. " Valery Jung, sudah jelas aku siapa bukan? " Ucap Valery memberi kode kepada Eunhee untuk menjawabnya. Sementara Eunhee mengetuk-ngetuk jarinya pada meja. Mulai berpikir.

" Kakak, adik Jungkook? " Ucap Eunhee dengan nada yg terdengar kurang yakin.

Valery seketika menggelengkan kepala pelan. " Bukan, tapi teman masa kecil. " Balas Valery pada jawaban seharusnya.

" Ah, jadi kau berniat menanyakan keadaan Jungkook? " Tanya Eunhee. Valery masih belum menjawab, dia meminum koktail yg berada di gelas kaca. Yg pastinya harganya cukup mahal. Valery meletakkan gelasnya kembali setelah menyesap koktail mahalnya itu.

Valery menganggukkan kepala pelan. " Aku hanya perlu tahu keadaannya saja. Seorang hyperthymesia, dia tak pernah melupakan ku " Ujar Valery dengan senyum menyeringai.

Eunhee lagi-lagi mengernyit. " Tunggu, hyperthymesia? Seseorang dengan daya ingat super? "

" Ya, " Jawab Valery pendek. Dia berdiri memakai mantel bulu nya kembali.

" Sampai disini saja Eunhee, aku harus kembali. Jika sewaktu-waktu kau menyampaikan informasi penting kepadaku, kau bisa menghubungi ku " Ucapnya, lalu Valery berjalan keluar.

" Aku bukan mata-mata mu " Ucap Eunhee. Dia memakai maskernya kembali. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, Eunhee mengambil langkah di depan Valery.

Dia tersenyum datar. " Aku memberikan keuntungan untukmu, kau masih menolak? "

Eunhee memajukan wajahnya. " Oh? Keuntungan? Keuntungan apapun itu, aku tak ingin menjadi pengawas ataupun mata-mata darimu " Ucap Eunhee dengan penekanan.

Dia mendecih. " Membuang waktu ku saja " Gumamnya. Dia melangkah keluar dari ruang VIP yg dipesan oleh Valery, Eunhee segera keluar dari club tersebut.

MEMORIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang