Kepala Eunhee terasa sedikit pusing, ia sedikit terpikirkan kepada wanita yg menyamar sebagai ibu dari Kang Daejun. Masalahnya, saat Hyemin melacak identitas wanita yg ia masukkan kedalam penjara sementara ini, sudah mati sejak tahun lalu.
Bingung, Eunhee tak tahu.
Hingga pada akhirnya, dia memilih untuk bergadang di sepanjang pekerjaannya yg sedang ia kerjakan. Eunhee berusaha mati-matian mencari data diri perempuan itu setelah polisi penjaga penjara pusat datang dan membawa pergi perempuan itu. Kasusnya ia serahkan pada Jungkook, dan diserahkan kepada kejaksaan.
" Jangan memaksakan dirimu "
Eunhee tersentak, dia mengusap matanya. Menolehkan kepala, melihat Jungkook yg hanya memakai kemeja putih dengan celana jeans hitam pekat. Jungkook meletakkan gelas karton berisi kopi berukuran sedang.
Eunhee tersenyum tipis, dan berkata. " Gomawo. "
Jungkook menarik senyum kecil membalasnya, ia menetralkan kembali ekspresi wajahnya dan berkata. " Jika kau tidak keberatan, mau melihat Daejun bersamaku? Kurasa tak ada salahnya mengawasi lebih ketat " Ujar Jungkook menyuarakan pendapatnya terhadap Eunhee. Eunhee mengangguk, sejenak ia membenarkan turtleneck yg dipakainya. Eunhee mengambilnya dan memakai coat yg disampirkan pada kursinya selagi menunggu Jungkook keluar dari ruangannya.
Eunhee berdiri, mengemasi barang-barang nya dan memasukkan sebagian barang pentingnya ke dalam saku coat dan meninggalkan tas nya di dalam laci. Eunhee merapikan rambutnya, lalu meraih ikat rambut dan mengenakan nya pada rambutnya. Setelah terikat sempurna, Eunhee memiringkan kepalanya, merenggangkan otot lehernya yg terasa kaku.
Jungkook keluar dengan satu tangan yg memegang gelas karton kopi dan satu tangan yg dimasukkan ke dalam saku. Jungkook dengan terburu-buru menghabiskan kopinya, setelah itu membuang gelas karton tersebut.
" Ayo. "
Eunhee berjalan di belakang Jungkook dengan kedua mata menatap punggung belakang Jungkook. Tetapi dia hampir saja menabrak punggung Jungkook saat tiba-tiba saja Jungkook berhenti didepannya. Membuat Eunhee bertanya-tanya.
" Jung Jungkook. Aku akan memeringati mu mulai sekarang. "
Eunhee mendengar jelas melalui telinganya, suara Inspektur Hyeon menyapa indra pendengaran nya. Eunhee melirik kearah Jinyoung sejenak, ia sempat melihat Jinyoung yg menatap begitu intens pada Jungkook dengan tampang wajah serius, tegas.
Jungkook ingin sekali merotasikan matanya, ia sangat benci bila Jinyoung lagi-lagi datang menghadangnya. Mengapa Jinyoung selalu memeringatinya seperti seakan-akan dia berada di dalam lingkaran bahaya yg besar?
Mata Jungkook mengarah ke samping, melirik sejenak kebelakang. Seakan-akan dia mengisyaratkan kepada Eunhee agar berdiri di sampingnya, Eunhee peka terhadap lirikan mata Jungkook, ia berjalan menyamping dan berdiri di samping Jungkook. Kini, Eunhee dapat melihat dengan jelas tatapan tak suka dari Jinyoung kepadanya.
Jinyoung mengeraskan rahangnya ketika matanya bertemu menatap Eunhee sejenak, lalu berkata. " Aku peringatkan sekali lagi, serahkan kasus ini kepada kejaksaan. Sudah jelas pelakunya adalah Kang Daejun " Ucap Jinyoung dengan nada suara yg dinaikkan beberapa oktaf, terdengar seperti memaksa.
" Belum, kami belum menemukan pembunuhnya. Dan jangan pernah menghalangi kami lagi, sunbaenim. " Ucap Jungkook dengan nada tegas. Hingga beberapa detik ke depan, Jungkook berjalan menuju tangga. Eunhee masih berdiri di sana, ia bertatapan mata lagi dengan Jinyoung. Instingnya tergerak melihat sesuatu dibawah telinga Jinyoung, walaupun jaraknya cukup jauh. Eunhee melihat jelas tato laba-laba di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES ✓
Mystery / Thriller❝A memory that you will remember until you die.❞ Ahn Eunhee, ia berusaha mencari seorang pelaku yg membunuh nyawa ayahnya ketika sedang bertugas sebagai polisi. Eunhee merasa terpukul ketika ia kehilangan ayah tercintanya itu. Hingga suatu ketika...