Kau berbohong, berbohong sangat besar. Melukai seluruh orang-orang terdekatmu. Apa kau tahu? Semua orang benci dibohongi. Kau telah mengecewakan ku.
- unknown---
" Apa benar-benar tidak masalah? "
Jongyoo yg sedang menggendong Eunji, adik Eunhee itu menggelengkan kepalanya. " Ah, tidak masalah. Lagipula istriku bisa merawatnya, akan kupastikan menjaganya. Ini sebagai imbalan kalian bekerja keras, kalian hebat. Kuharap kalian dapat menangkap pembunuh berantai nya, akan ku urus semua hal yg mengenai Komisaris. "
Eunhee menghela napas lega, tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya sekali lagi. " Terimakasih, maaf bila merepotkan mu. " Ucapnya sekali lagi. Jongyoo hanya membalasnya dengan tersenyum, lalu Eunhee pun pergi bersama Yongsuk kembali ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Eunhee menghela napas lega. " Selanjutnya apa yg kita lakukan? " Tanyanya.
" Pistol, benda tajam paling utama. Kau bisa mati terbunuh disana " Ucap Soojoon sembari mengeluarkan beberapa pistol, membuat Eunhee agak terkejut. Sebenarnya Soojoon ini detektif atau mantan tentara? Ia memiliki banyak pistol.
Valery menggeleng. " Wow, aku tidak bisa menggunakan pistol. Pisau lipat saja sebagai jaga-jaga. " Ucap Valery, Soojoon mengangguk dan memberikannya pisau lipat. Astaga, demi apapun Eunhee merinding melihat senjata tajam Soojoon yg terbilang banyak.
" Jangan terkejut, aku mendapatkan ini karena dulunya Appa ku mantan polisi dan tentara. Dia menyimpan beberapa senapan, pistol, untuk berjaga-jaga. Karena keluarga ku sering sekali menjadi incaran para pembunuh. " Ucap Soojoon menjelaskan.
" Memangnya tidak apa aku menggunakan pistol? " Sahut Vincent dibelakang yg menerima pistol dari tangan Valery. Soojoon memutar bola matanya dengan malas.
Ia berucap. " Sebenarnya ini ilegal, hanya anggota kepolisian yg memegang pistol. Tetapi karena terdesak mungkin diizinkan, lagipula kau tidak ingin nyawamu dalam bahaya bukan? Tanyakan saja pada Daejun dan Yohan cara menggunakan pistol dan membidik dengan benar, mereka pasti ahli "
Daejun melirik kearah Soojoon secara sinis. " Cih, kau menyindirku " Ucapnya merasa tersinggung, Soojoon hanya terkekeh pelan sebagai balasannya. Sementara Eunhee memperhatikan pukul berapa sekarang, jam 07.08, mungkin matahari sudah terbit.
" Kurasa mereka menyembunyikan Doyoung di Game Land, dan menyembunyikan Hyemin di panti asuhan Hyang Ri. Karena kedua tempat itu ditutup, kita harus memanggil polisi patroli untuk berjaga-jaga. " Ucap Jungkook, Soojoon menarik tubuhnya kembali dan duduk merapikan rambutnya. Ia membasahi bibir, lalu duduk dengan rapi.
Drtt!
" Ponsel siapa itu? " Tanya Soojoon bersuara, seketika semua pandangan mengarah pada Eunhee. Eunhee segera cepat-cepat membuka ponselnya, ia mendapatkan sebuah pesan dari nomor tak dikenal atau seseorang tak dikenal.
Nomor tak dikenal :
Aku menunggumu.Nomor tak dikenal :
Temukan aku, dimanapun. Lalu cobalah membunuhku.Eunhee mendesis pelan. " Gila, kurasa dia ingin memprovokasi kita. Sebaiknya kita langsung berangkat, " Ucap Eunhee segera mematikan ponselnya lalu memasukkannya kedalam saku celananya, ia hanya memakai kemeja berwarna hitam dengan celana jeans. Karena nanti dingin dia akan menggunakan coat nya. Eunhee mengikat rambutnya, lalu tak lama mobil mereka melaju menuju lokasi bernama Game Land.
Di sisi lain, seseorang terlihat melangkah melewati genangan darah yg mengumpul, sepatu high heels nya begitu lincah melewati genangan darah itu, hingga tak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES ✓
Mystery / Thriller❝A memory that you will remember until you die.❞ Ahn Eunhee, ia berusaha mencari seorang pelaku yg membunuh nyawa ayahnya ketika sedang bertugas sebagai polisi. Eunhee merasa terpukul ketika ia kehilangan ayah tercintanya itu. Hingga suatu ketika...