016. Dark past

49 7 0
                                    

Pandangan Eunhee tak lepas ketika motor sport milik Jungkook memasuki terowongan mengikuti mobil yg membawa Taehyung itu. Otaknya seketika berpikir secara cerdas, Eunhee melihat keatas terowongan. Dia sama sekali tak menemukan kamera pengawas. Hanya satu hingga tiga kamera pengawas.


Kepala Eunhee tiba-tiba merasa nyeri disebelah, dia meringis pelan dan secara otomatis menutup matanya. Dia mendekatkan bibirnya pada jaketnya yg terdapat talkie-walkie yg dipasang nya di sana.

" Gyejang-nim dan aku menuju terowongan. Bagaimana dengan kalian? "

[Buruk, kami berdua sedang dihadang seorang preman. Mereka menghalangi jalan kami]

Hyemin berbicara melalui talkie-walkie yg dipasang olehnya pada jaketnya. Napasnya mendadak berhenti melihat preman berbadan gemuk itu, bukan dia tak bisa bela diri. Hyemin bisa melakukannya, tetapi nyalinya terlalu kecil untuk menghadapi lima orang sekaligus.

" Yongsuk-ah, gwaenchana? " Ucap Hyemin melihat wajah Yongsuk babak belur. Bibir berdarah dan pelipis mata yg lebam, Yongsuk berisyarat kepadanya dengan mengangkat tangannya di depan Hyemin. Menandakan bahwa dia baik-baik saja. Hyemin menganggukkan kepala, lalu dia berjalan menuju kelima orang yg masing-masing memakai jaket warna hitam dengan campuran abu-abu. Salah satu dari mereka miliki tato bergambar ular.

'Apa jangan-jangan mereka pengedar narkoba?' Batin Hyemin setelah melihat dan menganalisis penampilan mereka dalam pikirannya.

Hyemin melipat lengan kemejanya. Dia bergerak menyerang ketika salah satu preman tersebut maju menghadapinya. Hyemin meninju wajah preman berkali-kali, lalu mendorongnya hingga terjatuh dan menginjakkan kakinya punggung preman itu.

" Bedebah! " Umpat Hyemin dan memusatkan seluruh kekuatannya pada kakinya menendang preman yg dihabisinya tadi. Seorang preman kembali maju, Hyemin dengan sigap menendang perut preman tersebut lalu memelintir tangan preman tersebut hingga terdengar ringisan kesakitan. Hyemin menendang preman tersebut hingga terjerembab ke dalam rumput liar.

Brakk!!

Hyemin menghela napas lega. Dia sesudah menghabisi kelima preman itu dengan nyali dan perasaan nya yg membakar dirinya secara bersamaan. Segera, dia berlari menuju Yongsuk yg sedang memegang perutnya kesakitan.

" Apa perlu kita--"

Yongsuk menggelengkan kepala cepat. " Bawa aku ke mobil saja,kita harus mengejar Gyejang-nim. Kita tak tahu apa yg terjadi bila mereka hanya berdua saja. Mereka bisa dalam bahaya " Ujar Yongsuk. Dia menahan sakit pada perutnya dan pada pelipis matanya. Rambutnya acak-acakan dan pakaiannya yg sudah tidak rupa lagi. Hyemin mengangkat pelan lengan Yongsuk lalu membantunya berdiri. Kaki Hyemin berjalan menuntun Yongsuk masuk ke dalam mobil.

Hyemin menempatkan kakinya hampir menginjak pedal gas mobil, sebelumnya dia menarik napas mengatur dirinya agar tidak ugal-ugalan dalam menyetir mobil. Hyemin pun menginjak pedal gas mobil dan membelokkan mobil menggunakan setir ke kanan, menghindari kelima preman yg berbaring pingsan itu.

" Hati-hati Hyemin, disini tidak ada kamera. Aku akan memasang kamera cadangan dan perekam suara di dalam mobil, nanti kau buka kaca mobilnya " Ucap Yongsuk meminta tolong. Hyemin menganggukkan kepala, sementara Yongsuk mengambil kamera mini yg terletak di pintu mobil sampingnya. Karena sudah ada kamera yg dipasang pada kaca mobil bagian dalam. Maka, Yongsuk memasangnya di jok depan bagian kursi samping Hyemin yg tengah menyetir, setelah selesai memasangnya, Yongsuk mengambil alat perekam milik tim yg dia bawa kemana-mana. Dia menyalakan alat perekam suara dan meletakkan alat tersebut pada kursi depan di samping Hyemin.

MEMORIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang