Seoul, 15 January.
Eunhee membuat segelas teh untuk dirinya. Di pagi hari ini, ia sudah bersiap mengenakan jaket kulitnya dengan tas ransel yg ukuran nya yg tak terlalu besar dan selalu ia bawa. Dan jangan lupakan keempat barang pentingnya : pistol, senter, talkie-walkie, dan buku catatan. Jungkook memberikan nya talkie-walkie yg baru. Alat penting itu harus selalu bersamanya karena satu-satunya alat berkomunikasi antar tim anggota investigasi.
Eunhee meniup pelan gelas berisi teh yg baru saja selesai ia buat untuk dirinya sendiri itu. Seraya menyesap tehnya, Eunhee bergerak memindahkan beberapa barang miliknya yg berantakan di atas meja belajar.
Matanya melirik sejenak kearah piring kotor yg ia letakkan di wastafel, Eunhee mendengus pelan. Ia agak malas untuk membersihkannya, tetapi jika tidak dibersihkan Eunhee juga tak akan merasa nyaman. Setelah meminum tehnya ia meletakkan gelas tersebut dan mencucinya bersama dua piring yg ia letakkan wastafel kemarin malam.
Selesai beberes, Eunhee menutup pintu dan menguncinya. Ia berjalan turun dari tangga keluar dari gedung goshiwon nya. Dua langkah berjalan, Eunhee berhenti. Matanya menangkap seseorang yg berdiri memunggungi nya memakai jaket warna coklat tua dengan rambut yg diikat seperti ekor kuda, Eunhee kenal siapa itu. Hyemin.
Eunhee berjalan menghampiri nya. " Hye--"
Ucapan Eunhee terhadap setelah Hyemin berbalik, wajah Hyemin berantakan dengan goresan panjang di pipi. Lalu bibir Hyemin yg berdarah.
" Ada apa? " Ucap Eunhee panik sendiri. Dia memegang kedua bahu Hyemin memaksa untuk mengatakannya, tetapi Hyemin menggeleng pelan menolak.
Ketika Eunhee mendongakkan kepala, matanya menangkap cepat seseorang yg tengah berdiri tegap. Mata Eunhee menatap kearah sisi samping rambutnya, saat menyadari ada sesuatu pada seseorang tersebut, Eunhee berlari mengejar nya.
" Berhenti!!! "
Eunhee berlari mengejarnya, napasnya terengah-engah ketika jalan menuju seseorang tersebut mulai menanjak. Membuat kaki Eunhee terasa lelah, dia berhenti sejenak mengambil napas. Eunhee mendongak kembali ketika dia menundukkan kepala mengambil napas, tetapi hasilnya dia tak menemukan orang yg dia lihat tadi.
" AAAAA!! "
Eunhee tersentak, matanya membulat ketika mendengar teriakan seseorang yg berasal dari depannya. Dengan segera Eunhee memaksakan kedua kakinya berlari menanjak, dia sampai di depan rumah seseorang dengan dinding rumah berwarna cream. Seorang perempuan tua keluar dari rumahnya.
" Tolong anakku! D-dia sudah m-mati, aku menemukannya di kamar mandi.." Ucapnya dengan sorot mata sedih, Eunhee menganggukkan kepala, sebelumnya dia mengeluarkan kartu Identitas nya dan berkata bahwa dia seorang polisi.
Mulut Eunhee tak bisa berkata-kata ketika melihat seorang wanita muda yg tak bernyawa berada di dalam bathtub dengan air keran menyala memenuhi bak mandi tersebut, membuat air dan darahnya bercampur. Dengan segera Eungee menghubungi Jungkook melalui talkie-walkie nya.
" Gyejang-nim, aku menemukan seorang wanita yg tewas di dalam rumah. Alamat nya berada di dekat goshiwon Hasun, sebelumnya aku bertemu dengan Hyemin. Wajahnya sangat berantakan "
" Kau serius? Aku sedang dalam perjalanan menuju apartemen Hyemin, karena dia menelepon Yongsuk meminta tolong--Youngsuk putar balik. "
Eunhee mendekat dengan langkah pelan menuju bak mandi tersebut, ia meneliti wajah wanita yg usianya tampak muda itu. Terdapat goresan memanjang di pipi dengan darah di bibir, membuatnya teringat kepada wajah Hyemin saat menatapnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES ✓
Mystery / Thriller❝A memory that you will remember until you die.❞ Ahn Eunhee, ia berusaha mencari seorang pelaku yg membunuh nyawa ayahnya ketika sedang bertugas sebagai polisi. Eunhee merasa terpukul ketika ia kehilangan ayah tercintanya itu. Hingga suatu ketika...