Eunhee mengetukkan kelima jarinya pada gelas mug berwarna abu-abu, selimut biru yg bersedia menutupi tubuhnya membuat dirinya merasa hangat.
Eunhee menarik napas panjang, dia menatap kearah bawah. Semenjak dia menangkap Myeong Bum (si psikopat gila), dia sedikit terpikirkan dengan keadaaan orang yg menjadi korban dari Myeong Bum.
" Keadaanmu membaik "
Eunhee menoleh, dia melihat Hyemin duduk di sampingnya seperti biasa. Eunhee hanya diam tak merespon, dia menarik mug berisi teh tersebut, lalu menyesapnya sedikit. Dan berakhir meminumnya hingga habis.
Hyemin menghela napas. " Keadaan korbannya baik-baik saja, kurasa Myeong Bum lah yg membunuh Jaeji dan Jinki " Ucap Hyemin.
" Apa tim forensik sudah mengambil senjata Myeong Bum? " Tanya Eunhee akhirnya bersuara. Hyemin seketika mengangguk sebagai jawaban.
" Bagaimana dia membunuh orang sebanyak itu? Benar-benar hal gila " Ucap Hyemin melontarkan kata 'gila' pada akhir kalimat yg diucapkannya.
Eunhee menyahut. " Dia membunuh dengan cara menikam korban, memutilasi korban, dan meracuni korban "
" Kau sungguh-sungguh? " Ucap Hyemin dengan nada terkejut. Eunhee mengangguk santai, jawabannya sama dengan jawaban pertanyaan dari Myeong Bum.
Lagi-lagi Eunhee berpikir, seseorang yg menabrak nya. Tinggi 180, pakain serba hitam, warna rambut hijau di pinggirnya. Tapi Eunhee ingat lagi bahwa Myeong Bum tak memiliki rambut warna hijau di pinggir nya. Rambut Myeong Bum murni berwawasan coklat.
'Dua orang penggerak, Myeong Bum membunuh. Dan seseorang berambut warna hijau itu berusaha meneror, semuanya akan terasa masuk akal bila dia yg memakai topeng putih dan melambaikan ponsel kearah ku. Tapi aku sangat yakin bahwa Myeong Bum membunuh Jinki, tapi itu tidak masuk akal. Kemungkinan karena Jinki di ruang interogasi, seorang rambut berwarna hijau itu membunuhnya di tempat. Jika dia membawanya ke Myeong Bum akan mengundang banyak perhatian' Batin Eunhee berpikir keras.
" Ahn Eunhee. Kau benar-benar tidak berbicara dengan pembunuh itu bukan? " Sahut Jungkook tiba-tiba menghampiri nya. Dia menggeleng dan tak menjawab secara lisan. Membuat Jungkook mengusap rambutnya frustasi.
" Kau menyembunyikan sesuatu, jika kau dari tadi di sana, pasti dia berusaha membunuh mu bukan? " Ucap Jungkook lagi.
" Gyejang-nim berpikir seperti itu? Aku hanya berbicara dengan nya agar mengalihkan perhatian, karena dia membawa korban dan memberikan pertanyaan kepadaku. Jadi aku menjawab nya dan benar, dia memberikan korban itu kepadaku " Jelas Eunhee dengan nada malas. Sejujurnya ia tak suka diinterogasi oleh seseorang, namun ini adalah atasannya. Dia bisa dipecat olehnya.
Eunhee berbicara lagi. " Jangan bertanya lagi Gyejang-nim, aku hanya mengetahui hal yg kulihat dengan mataku. "
Sejujurnya, Eunhee lebih mengandalkan pikirannya.
Jungkook mengangguk. " Arraseo, setidaknya kau jujur " Ujar Jungkook.
Hyemin yg melihat itu segera berdiri. " Kaja, kita harus kembali. " Ajak Hyemin dengan mengulurkan tangannya di depan wajah Eunhee, Eunhee menerimanya, ia meletakkan mug tersebut dan selimut yg berada di bahunya.
Saat Eunhee masuk dan duduk ke dalam mobil, tiba-tiba Taehyung duduk di sebelahnya. Menyodorkan sebuah map kertas berisi lembaran kertas penting.
Eunhee meresponnya, dia menerimanya. Lalu membuka map kertas tersebut. Sebuah sticky note tertempel di dalam map kertas.
Aku melakukan beberapa kali riset untuk mencari tahu tentang kasus yg terjadi pada tanggal 7. Mungkin beberapa kasus ini dapat membantumu, aku juga menuliskan beberapa tersangka yg terlibat. Jangan katakan hal ini kepada Gyejang-nim, aku tahu bahwa kau lebih suka bekerja sendiri.
-Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES ✓
Mystery / Thriller❝A memory that you will remember until you die.❞ Ahn Eunhee, ia berusaha mencari seorang pelaku yg membunuh nyawa ayahnya ketika sedang bertugas sebagai polisi. Eunhee merasa terpukul ketika ia kehilangan ayah tercintanya itu. Hingga suatu ketika...