Seoul, 17 January.
Taehyung tengah mengusap dahinya setelah dia olahraga ringan di ruang kebugaran rumah sakit, ngomong-ngomong dia sama sekali tak melihat Eunhee dan Jungkook. Tetapi, Yongsuk selalu datang untuk mengecek keadaannya dengan keadaan Hyemin. Keadaannya dan keadaan Hyemin membaik, kemungkinan hari ini atau besok dia dapat pulang.
Taehyung berusaha menggerakkan lengannya pelan, dia tidak merasa sakit. Hingga akhirnya dia mencoba memutar lengannya, tak terasa sakit juga.
" Apa terasa sakit? "
Hyemin, dia semenjak tadi menemani Taehyung yg sedang berada di ruang kebugaran rumah sakit. Hyemin bosan di dalam ruang inap sendirian, tidak memiliki teman untuk diajak berbincang.
Taehyung menggeleng. " Tidak terasa sama sekali, bagaimana dengan lukamu? " Tanya Taehyung dengan mengarahkan tangannya pada bagian bawah matanya hingga bagian rahang. Kepala Hyemin menggeleng pelan sebagai jawaban.
" Tidak perih dan tidak terasa sakit bila tidak ditekan. Sebisa mungkin aku menghindari kegiatan yg menekan lukaku ini " Ucap Hyemin menunjuk kearah luka goresan memanjang nya yg sudah ditutupi oleh plester luka.
Taehyung menghembuskan napasnya keras-keras, lalu menepuk bahu Hyemin, dan duduk di sampingnya. " Lebih baik, daripada kau harus mengabari Halmeoni (nenek) tentang keadaan mu "
" Ya, lebih baik. Apa Halmeoni akan marah bila aku tidak mengabari nya tentang keadaanku? " Ucap Hyemin dengan pandangan kosong. Taehyung hanya menundukkan kepala dan mendongakkan nya kembali.
" Entah, kesalahan masa lalu mungkin belum dapat kau maafkan " Jawab Taehyung dengan mengungkit masa lalu. Membuat Hyemin agak sensitif membahas hal itu. Sejujurnya Hyemin adalah tipe orang yg gampang memaafkan, tetapi jika masalah yg sudah lalu dibahas kembali membuatnya sensitif, mengingat kembali memori buruk baginya.
Taehyung menolehkan kepala, dia menyadari perubahan ekspresi wajah dan sorot mata Hyemin. " Mianhae, aku pasti banyak bicara " Ucap Taehyung meminta maaf. Dia juga merasa agak bodoh membahas hal sensitif di depan Hyemin.
Hyemin menegapkan badannya, lalu berdiri. " Kaja, kau ingin makan tidak? " Ucap Hyemin berusaha mengalihkan kegelisahan Taehyung terhadapnya. Seketika Taehyung berdiri.
" Kaja, aku juga sangat lapar "
Sementara, Eunhee bengong menatap kearah meja makan yg di sana banyak sekali makanan yg diletakkan. Membuat Eunhee heran sendiri, padahal hari ini bukan hari ulang tahunnya.
" Eomma, mengapa makanannya banyak sekali? " Ucap Eunhee kepada ibunya yg sedang memanaskan sup rumput laut sisa kemarin.
" Kau perlu makan banyak, jika pulang bilang dulu kepada Eomma. Jangan mendesak, Eomma belum memasak banyak makanan " Ucap ibunya mengomel kepadanya. Eunhee mendengus pelan. Lalu memilih menarik mangkuk berisi nasi dan memakannya dengan lauk yg sudah tersedia di depan matanya.
Selagi mengunyah, Eunhee menatap kearah jendela yg berada du dapur dekat dengan kompor tempat ibunya memanaskan sup rumput laut. Ia melihat Daejun yg turun dari sepeda menuju kearah rumahnya, hingga tak lama terdengar bunyi ketukan pintu.
" Eunhee-ya, buka pintu nya " Pinta ibunya. Eunhee berdiri dan berjalan menuju pintu lalu membuka nya, dia melihat wajah Daejun yg sumringah bahagia. Tetapi bagi Eunhee itu seperti orang yg kesurupan, ya dia kadang akrab berlebihan dengan Daejun hingga saling mengolok. Tak masalah baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES ✓
Mystery / Thriller❝A memory that you will remember until you die.❞ Ahn Eunhee, ia berusaha mencari seorang pelaku yg membunuh nyawa ayahnya ketika sedang bertugas sebagai polisi. Eunhee merasa terpukul ketika ia kehilangan ayah tercintanya itu. Hingga suatu ketika...