023. Spider and seven

31 6 0
                                    

" Terimakasih banyak. "

Eunhee menggenggam gelas karton susu di tangan kirinya, ia juga membawa gelas kopi milik Jungkook di tangan kanannya. Menunggu pria membenarkan posisi duduknya.

Jungkook mengambil alih gelas kopi miliknya itu, dia berterimakasih kepada Eunhee. Pria itu meminum kopinya dengan cepat hingga habis, lalu membuangnya ke tempat sampah. Ia membenarkan coat yg dipakainya, hingga tak lama Eunhee membuang gelas karton miliknya. Ia menghembuskan napas dengan kencang.

" Melelahkan. " Gumam Eunhee pelan, ia memposisikan punggungnya agar nyaman. Ia menyenderkan kepalanya, matanya terpejam dan kedua lengannya dilipat di depan dada, sama seperti Jungkook. Pria itu memejamkan mata dan menyenderkan kepalanya pada kursi.

Jungkook melirik sejenak kearah Eunhee, wanita itu tampak tertidur. Tetapi Jungkook tak yakin, mungkin saja Eunhee hanya memejamkan mata tanpa berniat untuk tidur. Jungkook kembali menatap ke depan, entah sejak kapan kepalanya berputar untuk berpikir mengingat.

Semua bukti-bukti kasus yg pernah dilihat Jungkook berputar di kepalanya, seperti sebuah film yg dinyalakan. Mulai dari tanda sayatan angka '7' hingga barang-barang yg terhubung dengan pembunuh. Tetapi, Jungkook berhenti pada salah satu ingatan dimana Eunhee akan mengatakan sesuatu.

Mulai dari situ, ingatannya bersama Eunhee berputar. Jungkook memejamkan mata pelan, sejenak ingin melepaskan seluruh ingatannya sementara. Ia membuka matanya kembali ketika terdengar bunyi dering ponsel dari sampingnya, Jungkook menoleh. Melihat saku coat Eunhee bergetar.

Jungkook sedikit menyenggol Eunhee menggunakan lengannya, tetapi wanita itu bergeming. Tak berniat membuka matanya atau bangun, akhirnya Jungkook tak ada pilihan lain selain melakukan perbuatan lancang ini.

Perlahan, Jungkook mendekatkan tangannya menyentuh saku coat Eunhee. Ia menarik ponsel Eunhee yg bergetar, lalu ia menatap kearah ponsel Eunhee. Namanya Valery Jung tertera di sana. Membuat jantungnya hampir tak berdetak, telinga Jungkook berdengung.

Tangannya sedikit gemetaran, namun akhirnya Jungkook memilih menjawab panggilan itu, lalu ia mendekatkan ponsel Eunhee di dekat telinganya.

[Tolong aku Eunhee. Aku benar-benar kehilangan arah..]

Mata Jungkook membulat, suara Valery. Menggema di telinganya dan di seluruh kepalanya. " V-Valery? Ini benar kau? " Suara Jungkook bergetar, seketika panggilan itu dimatikan secara pihak oleh Valery. Jungkook menurunkan ponsel Eunhee.

" Valery masih hidup. "

Eunhee membuka kedua matanya, ia melihat ponselnya. Dengan sontak mengambilnya dari tangan Jungkook, tubuhnya sedikit mundur. Kedua matanya mengarah kearah Jungkook dengan tatapan terkejut sekaligus bingung. " Mengapa, ponselku ada ditangan mu? " Tanya Eunhee tanpa pikir panjang. Ia melihat Jungkook hanya diam.

" Kau tidak memberitahu bahwa Valery masih hidup? "

Mulut Eunhee terbuka. " V-Valery? " Ucapnya mengulang dengan wajah terkejut.

Jungkook menghela napas. " Dia mati sejak lama, dan aku benci untuk mengingatnya. Pokoknya, bagaimana kau bisa bertemu dengannya? Dia masih hidup, tapi aku percaya bahwa dia sudah mati. Tetapi itu semua bohong. " Ucap Jungkook. Rekaman kamera pengawas ternyata benar. Dan Vincent tak berbohong, bahwa sebenarnya Valery masih hidup.

" Aku tidak tahu. Dan jangan menyeret diriku ke dalam urusan kalian. " Ucap Eunhee dengan nada menekan pada setiap kalimat yg di lontarkan nya. Jungkook menoleh bingung.

Ia berucap. " Aku tidak menyeret mu. Apa yg Valery lakukan kepadamu? "

" Dia menyuruhku menjadi mata-mata mu. Mengawasi mu setiap hari, lalu memberikan kabarnya kepada Valery. Dan tentu, aku menolaknya. Karena aku tidak ingin terseret ke dalam urusan kalian berdua. " Jelas Eunhee.

MEMORIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang