033. Start to move

37 7 0
                                    

Langit sore terasa cerah bagi Eunhee, wanita itu memandangi matahari yg perlahan tenggelam menghilang dari bumi untuk sementara, lalu digantikan dengan bulan saat malam nanti. Satu tangannya ia letakkan pada pagar besi pembatas sungai Han, sementara satu tangannya lagi berada di dalam genggaman tangan Yohan.

Mereka berdua terlihat seperti sepasang seorang kekasih sekarang.

" Yohan. " Panggil Eunhee tanpa menatap kearahnya. Yohan mendongak.

" Apa? " Sahutnya.

" Bisa menjadi seseorang yg berarti dalam hidupku? "

Yohan menatapnya terkejut, ia mengedipkan mata beberapa kali untuk mempercayai kalimat itu. " Maksudmu? " Tanya Yohan tak paham.

Eunhee mendecak. " Jadilah kekasihku. " Ucapnya.

Yohan terdiam, mematung di tempat dia berdiri. Butuh beberapa detik agar otaknya mampu mencerna dengan baik apa yg dikatakan Eunhee. Kedua matanya terbelalak setelah beberapa detik diam. " A-Apa? Kekasih? " Ulang Yohan.

" Kau kan menyukaiku. " Balas Eunhee enteng. Kedua pipi Yohan memerah sesaat, Eunhee membalikkan badan dan tersenyum. Tiba-tiba saja ia memeluk Yohan dengan erat. Wanita itu memejamkan mata.

" Biarkan aku mencintaimu. "

Di sisi lain, Valery sedang berada di apartemen milik Hyemin. Rupanya, wanita berambut panjang itu memiliki kamar yg hampir mirip seperti kapal pecah. Akhirnya dengan senang hati, Valery membantunya membereskan apartemen Hyemin itu. Sekaligus mereka ingin memasak bersama, lalu berbicara dengan topik ringan ditemani Doyoung yg duduk rapi di depan televisi.

" Oh kau biasanya tinggal sendiri? " Tanya Valery sembari memindahkan beberapa pakaian kotor milik Hyemin ke dalam mesin cuci, wanita yg sedang mencuci piring di wastafel itu menyahut dengan kata 'Ya' yg singkat.

Setelah itu, Valery berjalan menuju dapur dan membuka kulkas. Ia menemukan beberapa makanan ringan di sana, tetapi ia tersenyum senang saat menemukan beberapa bahan yg dapat dimasak di sana, ia mengeluarkan beberapa sayuran dan berniat memasak Soondubu Jiggae. Karena Valery menemukan beberapa tahu dengan udang di dalam kulkas Hyemin.

Hyemin melepas sarung tangannya yg digunakan nya untuk cuci piring itu, ia mengambil segelas air yg diletakkan di atas meja pantry nya yg berwarna coklat muda, pandangannya mengarah pada Valery. Wanita itu terlihat sedang mencuci beberapa sayuran, menyiapkan pisau kecil untuk memotong sayuran itu. Hyemin meletakkan gelasnya dan berjalan menuju Valery, ia mengintip Valery yg sedang memotong jamur.

" Kau akan memasak Soondubu Jiggae? " Ucap Hyemin bertanya sekaligus menebak. Valery mengangguk sebagai jawaban. Hyemin pun memutuskan untuk membantu nya walaupun tak seberapa. Setelah makanan yg mereka buat selesai, Hyemin meletakkannya di meja kecil yg berada di depan televisi, sebelumnya dia sudah menyiapkan meja kecil untuk mereka makan. Doyoung tampak bersemangat melihat makanan itu, lantas ia berpindah menjadi duduk di depan meja kecil yg diisi mangkuk makanan dengan gelas minum itu.

Pandangan Doyoung tertuju pada Hyemin yg tengah meletakkannya botol minuman dingin, bibirnya terbuka berucap. " Bibi Hye, Eomma bilang Doyoung juga harus meminum teh. "

Lantas, Hyemin berhenti melakukan kegiatannya. Entah setelah Doyoung berkata seperti itu, ia teringat dengan kakaknya yg selalu memperingati nya agar rajin meminum teh, Valery yg mengerti keadaan itu buru-buru menengahi. " Tunggu sebentar, bibi Hye sedang membuatkan mu teh, oke? " Ucapnya dengan tersenyum sekali mengusap pipi anak laki-laki itu, lalu Hyemin berdiri dan berjalan menuju dapur.

Valery menatap sejenak kearah Hyemin yg terlihat diam sembari menundukkan kepala, ia sedikit menghela napas. Hyemin pasti teringat oleh almarhum kakak perempuan nya itu. Hyemin mendongakkan kepala nya dan menuju lemari gantung yg berada di atasnya. Hyemin dapat menjangkau lemari gantung itu karena tubuhnya tidak begitu pendek, tangannya bergerak lincah mencari kotak teh. Setelah mendapatkan nya ia meletakkannya dan menutup pintu lemari.

MEMORIES ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang