HELLO HAI!
TERIMAKASIH UDAH NUNGGU RING THE BELL UPDATE YA! SEKARANG JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA OKE?
KALI INI AKU AKAN SEMAKIN RAJIN UPDATE KARENA PEMBACA MULAI AGAK BANYAK DAN AKU SENENG BANGET MAKASIH YA 😘💗
DI BAWAH ADA CAST SPESIAL DAN PASTINYA BIKIN GEREGETAN
SO HAPPY READING FELLAS!
DI MULMED ADA KAK LINTANG 😍
[]
Dinginnya angin malam bertiup mengalir melalui tubuhnya. Ia tidak bergeming, terus terduduk diam di dekat kursi tunggu. Pikirannya kalut. Cemas, takut dan panik berpadu jadi satu.
Ibunya belum keluar semenjak masuk ruang gawat darurat. Beberapa dokter yang masuk pun belum keluar, hanya ada perawat yang hilir mudik membawa peralatan medis.
"Bu... jangan tinggalin Calvin...."
Wajahnya lesu, terlihat putus asa. Ia duduk di sana seorang diri sampai akhirnya ada Gensa dan Odi muncul dari arah lobi.
"Masih belum keluar, Cal?" Tanya Gensa.
Calvin menggeleng, "Belum, udah hampir 2 jam."
"Kamu makan dulu, seharian tadi belum makan loh." Ucap Gensa sembari menunjuk Odi dengan dagunya. "Di temenin jug."
Odi melirik Gensa tajam, sepertinya Gensa belum tahu kalau Odi dan Calvin saat itu sedang terlibat perang dingin.
"Kamu lagi kenapa, Di? Manyun sok imut banget." Cibir Gensa.
"Ih tau ah." Odi melengos pergi meninggalkan Calvin dan Gensa dengan ekspresi wajah sebal.
"Tuh ikutin si Odi, urusan administrasi mah udah sama mamyung. Ibu kamu pake BPJS kan?" Tanya Gensa memastikan.
Calvin mengangguk dan segera menyusul langkah Odi yang belum terlalu jauh.
Calvin sedikit berlari kecil untuk menyamakan langkahnya dengan Odi. Cewek itu masih konsisten dengan langkahnya, langkah yang cepat. Ia tidak melirik Calvin sedikit pun.
"Di,"
Dia tetap diam sambil terus berjalan.
"Di,"
"Apaan sih?!" Ketusnya sambil berhenti berjalan dan beralih menatap Calvin.
"Kamu marah?"
"Pikir aja sendiri!" Odi kembali melangkah sampai akhirnya berhenti di gerbang utama rumah sakit.
"Di, jangan gini lah."
"Mau makan apa?!" Tanya Odi dengan nada juteknya, ia menunjuk kedai ayam bakar yang cukup ramai yang letaknya di seberang rumah sakit. "Tadi aku sama A Gensa makan di sama."
"Kamu udah makan?"
"Belom."
"Tadi katanya udah makan sama A Gensa?"
"Maksud aku... aku nemenin A Gensa." Koreksi Odi sedikit malu.
"Yaudah kita makan di sana juga ya."
Odi mengangguk dan memegang lengan Calvin saat mereka akan menyebrang jalanan yang cukup ramai. Calvin refleks menoleh.
"Jangan geer, ini aku pegangan karena takut ketabrak!"
![](https://img.wattpad.com/cover/70766071-288-k981922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[#1]: Ring The Bell
Aktuelle LiteraturSemuanya berawal dari kesalahpahaman Odi tentang menyangka bahwa tetangga barunya adalah seorang gelandangan. Lalu berlanjut berkumpul menjadi kebahagiaan dan luka. ••• Aku nggak tahu, semakin hari, semakin aku sadar bahwa semua orang itu tak sebaik...