Semua pembacaku adalah temanku.
Tunjukkan kehadiran kalian dengan cara vote dan komen cerita ini ya!
Happy reading❤️[]
"Gimana? Bagus kan?"
"Wah... Ini yang namanya Cartil?"
Odi mengangguk, "Cartil tuh sebenarnya singkatan. Caringin Tilu."
"Apa artinya?"
"Caringin itu artinya pohon beringin, dan tilu itu arti—"
"Tiga kan?" Potong Calvin dengan bangganya. "Kan? Kan?"
"Iya Juragan Calvin."
Mereka sampai di sebuah tempat yang cukup populer di Kota Bandung. Jaraknya lumayan jauh dan menanjak namun tetap bisa ditempuh motor. Di sana ada banyak kursi-kursi untuk duduk santai.
Saat itu hari biasa, tak banyak orang datang. Namun ada beberapa pasang muda-mudi yang menikmati malam yang dingin hanya untuk mengobrol.
"Aku dulu sering diajak kesini sama Mela."
"Terus?"
"Sejak Mela punya pacar, dia nggak pernah lagi ngajak kesini."
"Makanya punya pacar." Ledek Calvin yang dibalas oleh wajah masam Odi.
Mereka mencari tempat dengan spot yang indah untuk melihat Kota Bandung dari ketinggian. Kemudian Odi berdiri, ia merasa perutnya lapar.
"Mau mie instan?" Tanyanya.
"Indomie Aceh kalo ada." Jawab Calvin.
Sembari menunggu Odi kembali, Calvin hanya termenung melihat dataran Kota Bandung yang kini dipenuhi cahaya. Sudah lama sekali ia tak melihat pemandangan dari ketinggian seperti ini. Ia mengingat terakhir kalinya dan mendapati sejumput kenangan yang membawa ia ke detik itu kembali.
"Di sini rasanya tenang banget."
"Aku senang karena kamu ada di sini sama aku."
"Aku nggak bakal ninggalin kamu, Cal."
Sedetik kemudian Calvin tersadar kalau ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang. Ia menoleh dan menemukan Odi yang tengah membawa dua gelas es teh manis dan diikuti oleh seorang pria yang membawa nampan berisi 2 mangkok mie. Sepertinya itu penjaga warung.
"Nih udah ada."
Setelah tadi sempat mengingat orang itu, suasana hati Calvin tak seperti semula.
"Kamu suka es teh manis kan?"
"Itu... dingin?" Calvin menunjuk ke arah es teh manisnya.
"Iyalah namanya juga es," Jawab Odi seraya duduk
"Cal," tiba-tiba Odi menyeletuk.
"Ya?"
"Tadi kamu bilang kamu gagal, itu gagal apa?"
"Semenjak hari itu, aku serasa punya tugas buat jagain kamu. Nggak buat kamu sedih."
"Btw, makasih ya, Cal."
"Untuk?"
"Membawa aku kesini."
"Itu karena aku ingin menjaga kamu dan nggak ingin kamu sedih gara-gara tadi."
Odi menatap Calvin lamat-lamat. Tampaknya, makin lama, Calvin hanya membuatnya semakin bertanya-tanya.
"Aku juga ingin bilang terimakasih, Di."

KAMU SEDANG MEMBACA
[#1]: Ring The Bell
Ficción GeneralSemuanya berawal dari kesalahpahaman Odi tentang menyangka bahwa tetangga barunya adalah seorang gelandangan. Lalu berlanjut berkumpul menjadi kebahagiaan dan luka. ••• Aku nggak tahu, semakin hari, semakin aku sadar bahwa semua orang itu tak sebaik...