dua: Anggota Baru

5.5K 433 57
                                        

Semua pembacaku adalah temanku.
Tunjukkan kehadiran kalian dengan cara vote dan komen cerita ini ya!
Happy reading❤️


[]


Dia berjalan penuh semangat melewati lorong-lorong kelas dan ruangan guru padahal jam Casionya masih menunjukkan pukul 6:10 pagi. Banyak hal yang harus ia kerjakan sekarang ini. Bukan, bukan tugas atau apa. Tak ada istilah datang pagi-pagi hanya untuk mengerjakan tugas buat Odi. Ia bahkan lebih rajin dari itu.

Langkahnya terhenti di sebuah ruangan yang berada di kawasan ekstrakulikuler kemudian meletakkan sepatunya di rak. Sespesial ruang itu bahkan dia harus membuka sepatunya agar ruangannya tak kotor oleh jejak-jejak kaki dan debu.

"Selamat pagi, Odi!" Sapa seorang cowok berbandana hitam polos yang langsung mengunyeng-unyeng kepalanya. "Kemana aja sih, Di? Baru nongol aja ini anak."

"Kemarin lupa nggak langsung kesini pas abis kalian tanding hehehe." Odi langsung duduk di depan PC usang yang sudah entah berapa lama berdiam di ruangan ini.

Cowok tadi pun ikut-ikutan ambil posisi di samping Odi dan mengamatinya yang sedang mengcopypaste foto-foto dari kamera. Ia mengamati Odi yang terlihat sibuk, sesekali ia menggigit bibirnya karena tugasnya pagi itu bukan sekadar menyalin foto-foto ke PC saja.

"Pasti begitu kita abis tanding, dijemput cowok kamu ya, Di." Ujar cowok bandana tadi dengan santainya. Ia mengambil cemilan di tasnya dan menyodorkannya pada Odi.

"Nggak lah! Mana ada." Odi tertawa kecil. "Suapin dong suapin hehe."

"Yee... manja banget deh." Tukas cowok bandana yang bername tag Kevin Pradana itu. Dia menyuapi Odi yang sedang sibuk dengan komputernya.

"Btw, kok sekre tumben sepi ya, A. Biasanya suka ada A Ridwan sama Teh Dea juga." Celetuk Odi sambil membuka mulutnya. Kode makanan di mulutnya sudah habis.

"Si Ridwan sih katanya lagi ada perlu jadi nggak jaga lebih awal. Kalo si Dea, gatau deh. Dari kemarin dia bawa buku latsol* UN mulu."

"Teh Dea mendadak rajin kitu yah."

"Udah di tahap taubat sih dia. Kemarin-kemarin kan abis ketahuan main ke Shelter sama kakaknya."

Shelter itu salah satu klub yang ada di kota Bandung. Odi tahu karena diberi tahu kakaknya.

"Lah kok bisa?"

"Bisa lah, tapi nggak tau tuh dia bisa ke Shelter lagi atau nggak. Tuh bocil hobinya dugem aneh deh. Untung nggak ketahuan sekolah, beak tah si Dea." Jelas Kevin sambil menyerocos. "Eh jangan lupa juga data murid-murid baru yang mau masuk ada di atas dispenser ya, udah diprint sama Bobi."

Odi mengangguk lalu rambutnya kembali diacak-acak oleh Kevin. "Ishh kenapa sih suka banget acak-acak rambut orang!"

"Cuma rambut Odi doang kok, suka soalnya." Timpal Kevin seraya beralih ke posisi berdiri dan mengambil tasnya. "Ke kelas dulu ya, mau ngerjain PR."

"Yee... PR tuh buat dikerjain di rumah bukan di sekolah."

"Sekolah kan rumah kedua." Lagi-lagi Kevin malah ngacir sambil cengegesan. "Jangan lupa istirahat kumpulan di lapang ya!"

[#1]: Ring The BellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang