Semuanya berawal dari kesalahpahaman Odi tentang menyangka bahwa tetangga barunya adalah seorang gelandangan.
Lalu berlanjut berkumpul menjadi kebahagiaan dan luka.
•••
Aku nggak tahu, semakin hari, semakin aku sadar bahwa semua orang itu tak sebaik...
KALI INI AKU UPDATENYA PAGI IDK WHY PENGEN AJA SIH
AKU GA MAU KASIH WEJANGAN APAPUN SIH SELAIN SABAR KARENA BEBERAPA PART BERIKUTNYA KALIAN AKAN MISUH SENDIRI KARENA SESUATU
RELATE LAH SOALNYA SOSOK KAYAK RALISA EMANG ADA DI DUNIA NYATA WKWK
YAUDAH DEH JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN AJA YA
JANGAN JADI SILENT READERS NANTI AKU SEDIH 😭
SELAMAT MEMBACA 😭😭❤️
[]
"Kamu tau nggak sih ini jawabannya apa?" Mela melirik Odi yang sedang asyik menonton video mukbang di Youtube. Sementara ia masih berkutat dengan buku latihan soal yang tebal.
"Hah?"
"Di, ih diem wae." Mela kesal karena Odi masih saja mendiamkannya.
"Apaan Mel?" Akhirnya Odi menoleh.
"Ini akutuh nanya ini angka 12,3 dapet dari mana, Di."
Odi menaruh hapenya dan segera meraih buku tebal yang bagiannya sudah dicoret-coret oleh Mela. Sepertinya ia memang berniat belajar keras demi mendongkrak nilai agar bisa masuk kampus idamannya.
Akhir-akhir ini, tumben banget Mela menjadi ambisius sekali padahal sekarang tuh sedang jam istirahat. Entah kerasukan siluman buku paket pelajaran mana Mela ini.
"Gimana bisa masuk STAN kalo gini aja nggak bisa." Mela meringis, menepuk-nepuk kepalanya.
"Kalem aja, nanti juga kamu bisa kok kok."
"Kamu kan sekarang jadi anak bimbel makanya jadi pinter. Huhuhu."
"Kamu juga masuk bimbel dong."
"Belum kepikiran ah, males."
Saat Odi sedang menjelaskan faktor eksponensial pada Mela, mendadak di luar menjadi ricuh. Semua murid sibuk berbisik-bisik, kebanyakan sih cowok. Odi yang tadinya bodo amat karena sudah terbiasa sekarang mengalihkan perhatiannya.
"Eh ngapain ada Ralisa kesini?"
"Mau ketemu siapa tuh?"
"Dia temenan sama anak IPA 3?"
Odi terdiam saat tahu siapakah yang kali ini jadi bahan omongan. Ah dia lagi.
"Hai, Di." Sapa Ralisa.
Begitu sampai di dekat bangku Odi, tercium parfum khas Ralisa yang wangi vanila. Cewek itu langsung duduk di bangku depan Odi yang kebetulan kosong dan menyerahkan sebuah kotak kecil berwarna merah.
"Tante aku habis dari Korea, bawa oleh-oleh makeup. Katanya suruh dikasih ke temen aku."
"Apa ini?" Tanya Odi sembari melirik-lirik kotaknya.
"Buka deh."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.