empat puluh tiga: Mimpi Lagi?

53 9 5
                                    

HAI APA KABAR? SENANG SEKALI AKHIRNYA BISA UPDATE CEPET CEPET KALIAN SENENG JUGA KAN?

AYO DONG HELP VOTE DAN KOMEN YAPP, JANGAN LUPA PROMOSIIN CERITA INI KE TEMEN KALIAN BIAR SALING HYPE RING THE BELL YUHUUU 😆

OIYA, JANGAN LUPA JUGA BUAT FOLLOW IG AKU YAA @neayayah WKWK

KALO MAU PUNYA TAS CAKEP 15K PAKE GAMBAR SENDIRI BISA JUGA LOHH DICEK DI OLSHOPKU NIH

KALO MAU PUNYA TAS CAKEP 15K PAKE GAMBAR SENDIRI BISA JUGA LOHH DICEK DI OLSHOPKU NIH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BTW SELAMAT MEMBACA GUYSSS[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



BTW SELAMAT MEMBACA GUYSSS
[]

Sejauh manakah kaki ini bisa terus menapak?

Aku terus mendengar suaranya, candu.

Cinta pertama yang benar-benar memberi warna kelabu setelah pelangi muncul di atasnya.

Dia adalah orang pertama yang menyadarkanku bahwa benar-benar ada yang mencintaiku.

Tapi dia juga yang mematahkan semuanya.

Dia adalah "gembel" yang kulihat sedang duduk manis di depan rumahku.

Dan semuanya berubah ketika dia muncul di depanku...

Calvin Arama Dewanda.

"Aku sayang sama kamu, Odi. Bunyikan belnya kalo kamu kangen sama aku."

"Bunyikan belnya..."

"Bunyikan belnya..."

"Bunyikan belnya..."

[]

"Pssstttt..."

Odi merasa ada seseorang yang menggoyangkan tubuhnya pelan. Cewek itu menarik napas dalam, memastikan bahwa ia kesadarannya perlahan muncul.

"Heh, bangun. Itu ada Ibu!" Mela berbisik sembari mendelik tajam ke arah Odi.

Bodohnya, ia malah menggeliat dan menguap seolah-olah tidur siang di tengah jam pelajaran adalah hal yang biasa untuknya.

[#1]: Ring The BellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang