Cewek yang dimata orang lain terlihat cantik dan manis itu berbeda dengan yang ada di mata Rain. Tubuhnya penuh luka. Kepalanya terbakar menyisakan rambut yang hangus. Ya, cewek itu mengakhiri hidupnya dengan bom bunuh diri. Tapi ada yang aneh, harusnya anggota tubuhnya tidak selengkap itu. Ia lebih mirip seperti kena imbas suatu ledakan. Tapi kenapa?
"RAIN! JANGAN-JANGAN BENERAN LO NGGAK NORMAL, YA?!"
"Kelas anak itu bentar lagi pelajaran apa?"
"KENAPA TIBA-TIBA NANYA GUE? MANA GUE TAU LAH! EH, BENTAR GUE TANYA LUCAS, DEH. DIA SEKELAS SAMA ANAK BARU ITU!"
Rain tidak peduli dengan celotehan Mikha berikutnya. Ia sangat sadar bahwa bisa saja orang-orang disekitarnya mendengar dengan sangat jernih apa saja yang dikatakan dan dibahas mereka saat ini. Dan itu terbukti kala cewek yang ada diseberang sana itu menoleh ke Rain dengan tatapan keheranan.
"MEREKA MASUK LAB KIMIA. EH, ITU SI CEWEK CANTIK LAGI LIHATIN LO, RA!" Benar saja, seluruh penghuni yang lagi berada di sana menatap ke sumber yang dituju. Rain dan si cewek itu.
Mendapati mereka sedang dilihatin dan dijadikan bahas gosip entah apa itu, Rain beranjak meninggalkan Mikha yang sedang mentertawakannya.
"Teman laknat memang."
"Rain! Rain, tunggu!" seru suara seseorang memanggilnya dari belakang.
Merasa terpanggil Rain pun berhenti dan menoleh.
...
Hai!
Terimakasih sudah membaca 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Forty One Day's [Completed]
Mystery / Thriller(Selesai.) Ketika kematian adalah sebuah kehidupan nyata yang tidak kita sadari.. copyright© votavato 2020 ®All Right Reserved 🚫Dilarang menyalin, menjiplak, mengembangkan karya ini tanpa izin pengarang! -Keseluruhan cerita cuma fiksi.