Tiba-tiba Bumi datang mengampiri. Ia mengajak Rain untuk meninggalkan dua orang itu. Namun, seperti yang dikatakan, Raka adalah indigo, ia menyadari keberadaan Bumi. Hawa di area itu tiba-tiba berubah menjadi pengap.
"Ayo, Rain. Kita ke rumah. Berlindung sekarang."
Perasaan Rain memang sudah tidak nyaman sedari Raka dan Areena datang tadi. Kini, perasaan itu berubah menjadi rasa gelisah. Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Rain berlari meninggalkan Areena dan Raka begitu saja.
"Rain, mau kemana? Kita baru mau mulai!" teriak Areena tanpa digubris sama sekali oleh Rain.
"Tenang. Gue udah berhasil dapatin energinya anak itu." ujar Raka.
"Bagus. Ayo, kita pulang."
___________
Sementara itu di rumah Rain.
"Dia seperti laki-laki yang sering saya lihat, Kak." ujar Rain.
"Itu memang dia. Jiwa Areena sudah dikuasai mahkluk itu."
"Sebentar, memang yang jadi masalahnya apa, sih? Oke. Saya memang sering mengalami kejadian aneh yang sering mengancam nyawa saya. Tapi, saya bingung, alasannya itu apa? Terus kenapa, gitu." kata Rain sambil meminum air dari botol.
"Yang jelas mereka tidak mengincar cincin perak yang selama ini kamu simpan. Melainkan menyerap energi kamu sebelum 41 hari kamu berakhir, Rain. Mereka mengambil keberuntungan dari jiwa kamu."
"Aku tidak mengerti."
"Intinya, kamu tidak perlu terlibat dengan hal seperti itu, dan apapun yang terjadi di dunia monokrom itu, anggap saja seperti jeda iklan dari dunia nyata kamu."
...
Hai!
Terimakasih sudah membaca 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Forty One Day's [Completed]
Mystery / Thriller(Selesai.) Ketika kematian adalah sebuah kehidupan nyata yang tidak kita sadari.. copyright© votavato 2020 ®All Right Reserved 🚫Dilarang menyalin, menjiplak, mengembangkan karya ini tanpa izin pengarang! -Keseluruhan cerita cuma fiksi.