"Hei! Jangan lakukan itu!" seru Rain dengan gerak tak terbaca berhasil mengambil pisau dari tangan cewek tersebut.
Cewek itu tidak bersuara namun menarik baju Rain dan mencoba membenturkan kepala Rain ke tembok.
"Aak!!" jerit Rain begitu nyaris saja kepalanya menghantam tembok yang ada kran airnya. Ia berhasil lepas karena tangannya berhasil mendorong tubuh cewek itu.
Rain kemudian menamparnya.
Entah cewek itu yang terlalu lemah atau tamparan Rain yang begitu keras, cewek itu pun terduduk. Ia pingsan.
"Hei! Bangun!" Rain mengger-gerakan tubuhnya agar cewek itu tetap sadar. Tapi yang ada malah tiba-tiba saja bajunya merembeskan cairan merah yang tidak tahu asalnya dari mana.
"Darah?" gumam Rain ketika dengan tangan gemetarnya menyentuh cairan kental yang ada di baju cewek tersebut.
Setelah merasa benar itu adalah darah, Rain tersentak mundur. Ia lalu berlari ke arah pintu tapi meski sudah berkali kali ia menarik gagangnya, pintu itu tidak kunjung terbuka.
Dak! Dak! Dak! Dak!
Suara pintu yang digedor Rain."SIAPA PUN YANG ADA DI LUAR SANA TOLONG BUKA PINTUNYA!!" teriak Rain.
"TOLONG SAYA!"
Rain merasakan tubuhnya dihinggapi oleh rasa dingin. Ia sedikit menggigil karena suhunya makin rendah.
PRANG!!!
Rain kembali berada di kantin dengan kejadian bilik kaca yang tiba-tiba pecah tadi.
"Apa yang baru saja terjadi padaku?" gumamnya.
...
Hai!
Terimakasih sudah membaca 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Forty One Day's [Completed]
Mystery / Thriller(Selesai.) Ketika kematian adalah sebuah kehidupan nyata yang tidak kita sadari.. copyright© votavato 2020 ®All Right Reserved 🚫Dilarang menyalin, menjiplak, mengembangkan karya ini tanpa izin pengarang! -Keseluruhan cerita cuma fiksi.